Honda Sudah Berlakukan WFH dan Home Service

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona atau Covid-19 sejak Desember 2019 menyerang beragam aspek dalam kehidupan global.

Untuk diketahui, sebelumnya China sebagai pusat manufaktur dunia yang menjadi bagian utama rantai pasokan global mulai terganggu dengan wabah tersebut.

Kondisi ini membuat berbagai sektor bisnis dan industri membatasi hingga menutup beberapa pabrik di China untuk mengurangi penyebaran virus, tidak terkecuali industri otomotif.

Beberapa perusahaan bahkan sudah memberlakukan kebijakan untuk melarang para karyawan ke kantor dan bekerja dari rumah, seperti yang dilakukan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM).

Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, pihaknya sudah memberlakukan work from home (WFH) atau kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawannya.

“Untuk di kantor Sunter sudah kami berlakukan WFH yang bergantian setiap harinya. Sementara aktivitas diler tetap berjalan mengikuti anjuran dari pemerintah di masing-masing daerah,” ujar Yusak.

Yusak menambahkan, aktivitas yang dilakukan sudah sesuai dengan anjuran pemerintah, yaitu meminimalkan jumlah karyawan yang hadir ke kantor.

Sementara itu, ketika disinggung pengaruh virus tersebut terhadap penjualan mobil, Yusak mengaku mengalami sedikit penurunan.

“Sejauh ini kita masih melakukan close monitoring, tetapi memang cenderung mengalami perlambatan. Untuk konsumen yang ke bengkel berkurang sekitar 15 persen," kata Yusak.

Yusak melanjutkan, "Oleh karena itu, kegiatan home service kami tingkatkan intensitasnya sekarang, seperti perawatan berkala dan servis ringan."

Untuk mekanisme kegiatan home service, Yusak menjelaskan, teknisi akan datang ke rumah customer berdasarkan janji yang sudah dibuat.

"Sebagai bentuk penanggulangan penyebaran Covid-19 ini tentunya teknisi yang ditugaskan adalah teknisi yang dalam keadaan sehat sesuai dengan pemeriksaan untuk gejala Covid-19," ujar Yusak.

Selain itu, teknisi juga dilengkapi alat pelindung diri (ADP) serta tentunya alat dan kelengkapan, seperti common tools dan kompresor.

Adapun untuk penjualan, Yusak mengatakan, saat ini lebih fokus ke media massa dan media digital.