JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pabrikan sepeda motor pasti ingin menciptakan produk yang bisa laris di pasaran. Bahkan, jika bisa, sekaligus menciptakan tren baru.
Namun, tak selamanya produk baru bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Bisa karena modelnya yang kurang sesuai dengan permintaan pasar atau fitur dan performanya yang kalah dari kompetitor.
Produsen motor sekelas Yamaha juga sempat memiliki beberapa produk yang kurang laris di pasaran. Berikut 3 motor Yamaha tersebut:
1. Yamaha Tiara S 120
Motor ini sebenarnya punya performa yang luar biasa. Dengan mesin 2-tak berkapasitas 119 cc yang mampu hasilkan tenaga maksimal 17 PS pada putaran 7.500 rpm.
Sayangnya, karena didatangkan secara CBU, harga Tiara tergolong mahal. Ditambah lagi, kondisi perekonomian yang saat itu baru dilanda krisis moneter. Motor ini hanya bertahan beberapa tahun saja sampai Yamaha resmi menghentikan penjualannya.
2. Yamaha Force F1
Force FI dirilis sebagai penerus Vega yang populer. Meski dibekali dengan teknologi injeksi dan desain yang sporty, tapi tetap tak membantu penjualan motor bebek tersebut.
Usianya hanya dua tahun dipasarkan hingga Yamaha menggantikannya dengan Vega Force.
3. Yamaha Lexam
Namun, berbeda dengan nasib skuter matik (skutik) yang diterima dengan baik di pasaran. Lexam yang dirilis tahun 2010 hanya bertahan di pasaran selama tiga tahun.
Secara desain, sebenarnya Lexam cukup keren. Performa juga tak mengecewakan. Yamaha membekalinya dengan mesin 4-tak, OHC, silinder tunggal, berkapasitas 113,7cc. Bebek skutik ini diklaim sanggup menumpahkan tenaga maksimal 8,7 HP pada putaran 8.000 rpm.
Sayangnya, konsumen lebih memilih skutik yang lebih efisien dan praktis.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/22/071752715/3-motor-yamaha-yang-gagal-di-indonesia