JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di jalan raya, pasti menemui berbagai macam karakter pengendara. Ada pengemudi agresif, tidak sabaran, sampai yang kerap menghalangi jalan karena berjalan lambat alias langsam.
Sebelum menyalip kendaraan di depan, tidak boleh asal-asalan, salah sedikit bisa menyebabkan kecelakaan. Bahkan, ada opini yang menyebutkan jika kebanyakan kecelakaan di jalan terjadi ketika menyalip kendaraan lain.
Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving (JDDC), mengatakan, ada tiga faktor yang harus diperhatikan sebelum mendahului kendaraan lain yaitu kepentingan, tempat yang benar, dan keamanan.
“Pertama yaitu penting atau tidak untuk menyalip kendaraan di depan. Kalau enggak penting, tidak perlu menyalip. Tapi kalau menyalip ini penting sekali, lanjut ke faktor selanjutnya yaitu tempat yang benar,” kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020).
Menyalip harus di tempat yang benar, jangan sampai mendahului kendaraan di persimpangan atau tikungan. Kalau tempatnya tidak dibenarkan, jangan menyalip walaupun penting. Tunggu sampai di tempat yang benar, lalu berlanjut ke faktor terakhir yaitu keamanan.
“Faktor ketiga yaitu keamanan situasi jalanan. Karena jalanan merupakan ruang publik yang tidak bisa diatur, ketika faktor pertama dan kedua sudah memenuhi, cek aman atau tidak untuk menyalip,” ucap Jusri.
Kalau ketiga faktor di atas sudah dipenuhi, baru boleh menyalip. Kadang pengemudi di Indonesia hanya memerhatikan faktor penting dan amannya saja, masih ada yang menyusul tidak di tempat yang dibenarkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/21/134200115/pikir-ini-dahulu-sebelum-menyalip-kendaraan-lain-