JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang kita melihat pemandangan mobil terparkir di pinggir jalan dengan permukaan yang tidak datar atau miring, bisa disebut tanjakan atau turunan.
Kondisi ini bisa disebabkan karena minimnya lahan parkir di dalam kota, atau pada dasarnya pemilik mobil tidak punya garasi sehingga memilih memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
Selain berbahaya, kondisi parkir dengan permukaan yg tidak datar dianggap tidak ideal. Tidak hanya itu, hal tersebut ternyata juga dinilai bisa menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen mobil.
Dealer Technical Sepport Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, mengatakan, parkir mobil pada permukaan yang tidak datar akan berdampak pada sistem pengereman dan coil spring.
“Untuk parkir dengan posisi menanjak, sebenarnya bisa tambahkan ganjalan di belakang ban, sehingga memastikan mobil tidak bergerak. Namun ini hanya berlaku untuk waktu yang singkat,” ujar Didi kepada Kompas.com, Jumat (20/03/2020)
Jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, dapat membuat beban rem menjadi berat dan juga kampas terlalu kencang menjepit roda. Efeknya perputaran akan menjadi sulit dan macet.
Didi juga menjelaskan, memang kondisi ini baru akan terjadi jika mobil parkir di tanjakan atau turunan dalam waktu lama. Atas alasan itu, maka dari itu sebisa mungkin mobil harus sering digerakan atau dipanaskan sehingga rem tak menempel terus-menerus.
Sedangkan, posisi parkir miring, di mana posisi ban kanan lebih tinggi atau rendah dari kiri, lebih berpengaruh pada coil spring.
“Kalau mobil diparkir dalam waktu lama dan membebani pada satu sisi saja (baik kanan ataupun kiri), terlebih lagi beban mobilnya berat otomatis coil spring akan lemah disatu sisi,” ujar Didi.
Ketika coil spring melemah, akan mengurangi kenyamanan saat berkendara karena redaman yang diberikan saat melewati jalan rusak atau bergelombang akan semakin terasa.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/21/071200915/mengapa-larangan-parkir-mobil-di-turunan-itu-dilarang-