JAKARTA, KOMPAS.com - Hilangnya konsentrasi saat berkendara baik menggunakan roda dua maupun roda empat bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakan.
Salah satu penyebab dari hilangnya konsentrasi pengemudi adalah serangan penyakit yang datang secara mendadak.
Hal tersebut dapat membuat pengemudi hilang kesadaran hingga memicu kecelakaan maut yang sudah sering terjadi belakangan ini.
Tragisnya, kecelakaan yang dipicu karena kondisi ini kerap menimbulkan banyak korban karena kendaraan melaju dengan kecepatan yang tidak terkontrol di jalan raya.
Dokter Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, menjelaskan, ada tiga jenis penyakit yang bisa menyerang pengemudi secara mendadak, yaitu penyakit jantung, epilepsi dan stroke.
“Ketiga penyakit tersebut menyerang penderita secara mendadak, tidak ada yang bisa mengetahui kapan akan terjadi serangan. Tetapi perlu diketahui, serangan untuk penyakit tersebut berbeda pada tiap orang dan tidak selalu sama,” ujar Daniel ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/03/2020)
Daniel melanjutkan, untuk penyakit stroke itu ada dua jenis, yang pertama stroke isemik yaitu pembuluh darah yang memasok darah ke otak terhambat, sehingga penderita masih bisa sadar hanya ada beberapa bagian tubuh yang lumpuh.
Sementara untuk jenis stroke hemoragik, pembuluh darah sudah melemah dan kemungkinan bisa pecah, stroke jenis ini yang bisanya menyebabkan penderita tidak sadarkan diri.
Di lain kesempatan, Dr.Sisca Natalia Siagian Sp.JP, menjelaskan, untuk penderita serangan jantung sebenarnya tidak semua langsung menyebabkan kematian, ada yang masih bisa ditolong jika jarak waktu serangan dan tindakan tidak terlalu lama.
Yaitu serangan jantung akut STEMI, yang memiliki golden period 12 jam dari serangan pertama, sehingga lewat dari waktu itu pasien tidak akan bisa tertolong.
“Ketika pasien mulai merasakan gejala seperti nyeri dada dengan sensasi seperti ditusuk atau tertimpa beban dengan durasi kurang lebih 20 menit maka sebaiknya segera dibawa kerumah sakit terdekat untuk dilakukan tindakan trombolisis atau revaskrularisasi dan diberikan obat pengencer darah,” ujar Sisca kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sementara untuk penyakit epilepsi, Daniel menjelaskan penyakit tersebut merupakan penyakit genetik, sehingga kapanpun penderita bisa saja merasa kejang hingga tidak sadarkan diri.
Untuk pencegahannya baik Daniel maupun Sisca menyarankan untuk selalu cek kesehatan secara berkala.
Selain itu konsumsi makanan sehat dan jauhi gaya hidup yang tidak baik. Jangan lupa juga untuk beristirahat ketika sudah merasa lelah saat berkendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/15/080100015/ragam-penyakit-mematikan-yang-bisa-menyerang-tiba-tiba-saat-mengemudi