JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha untuk mengembalikan kondisi motor lawas kembali seperti baru alias restorasi, mulai banyak dilakukan para konsumen. Namun, biaya untuk restorasi umumnya bisa merogoh kocek yang dalam.
Andi Panser, dari bengkel Blue Tech di Kendal, Jawa Tengah, yang biasa merestorasi Suzuki Satria 2-tak, mengatakan, biaya restorasi untuk Satria lawas bisa mencapai puluhan juta rupiah.
"Untuk Satria Hiu (120 LSCM), minimal bisa Rp 20 jutaan. Untuk bodi lengkap saja, keluaran Suzuki Genuine Parts (SGP) bisa sampai Rp 5 jutaan atau Rp 6 jutaan, tanpa striping," ujar Andi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Andi mencontohkan, untuk Satria Lumba-lumba (120R), bodi lengkap harganya bisa mencapai Rp 5 jutaan sampai Rp 7 jutaan, keluaran SGP.
Untuk striping juga tak kalah mahal. Andi menyebutkan, striping Satria Hiu warna kuning dan putih tembus sampai di angka Rp 5 jutaan.
"Kalau untuk lampu-lampu, lampu depan orisinal kondisi baru, untuk Satria Hiu dan Satria Lumba-lumba bisa sampai Rp 1,5 jutaan. Lampu sein sekitar Rp 250.000 dan lampu belakang sekitar Rp 500.000," kata Andi.
Speedometer biasanya jadi salah satu suku cadang yang banyak dicari. Untuk yang satu ini, Andi menyebutkan, harganya bisa sampai Rp 3 jutaan, untuk keluaran SGP dan itu pun barangnya sulit didapatkan.
"Untuk restorasi mesin, silinder atau boring di kisaran Rp 2,8 jutaan. Kampas kopling sekitar Rp 65.000, tapi kalau satu set tinggal dikalikan lima. Setang seher di angka Rp 450.000. Seher dan ring di angka Rp 400.000," ujar Andi.
Menurut Andi, meskipun harga suku cadang mesin Suzuki terkenal mahal, tapi juga terkenal dengan daya tahannya alias awet.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/11/090200415/menakar-berapa-biaya-restorasi-satria-2-tak