JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyatakan, produksi mobil di Indonesia masih bisa berjalan normal setidaknya sampai empat bulan mendatang di tengah ancaman virus corona (Covid-19).
Kondisi ini mengacu pada ketersediaan pasokan dan stok komponen untuk industri otomotif dalam negeri yang datang dari luar atau impor, termasuk dari China yang tengah lumpuh karena corona.
"Terus terang, ada beberapa komponen Jepang yang disuplai dari China. Saya tidak bisa katakan berapa banyaknya, karena ada yang direct dan indirect," kata Nangoi di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Tapi sejauh ini produksi kita tidak terganggu karena komponen tersedia tiga sampai empat bulan. Lagi pula, saat ini (industri China) mulai recovery," lanjut Nangoi.
Meski demikian, permasalahan rantai pasokan patut diberi perhatian khusus bila wabah yang berlangsung sejak Desember 2019 ini tidak kunjung mereda.
"Produksi dan pengadaan unit Isuzu sampai dengan 3-4 bulan ke depan tidak ada masalah. Namun memang patut kita waspadai bila berkepanjangan. Melihat keadaan saat ini, sepertinya semua bakal kembali normal di beberapa bulan mendatang," ujar Direktur Utama PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily.
Untuk diketahui, virus corona diprediksi mampu melemahkan industri dan bisnis global, tak terkecuali pada sektor otomotif. Sebab, China merupakan pemasok raksasa suku cadang otomotif di seluruh dunia.
Berdasarkan data PBB, selama 2018 sedikitnya China telah mengekspor 35 miliar dollar AS suku cadang ke seluruh penjuru dunia. Sementara, data pemerintah China sekitar 20 miliar dollar AS dari ekspor itu diserap Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, suku cadang itu dikirim ke toko-toko ritel, serta dikirim kembali ke pabrik untuk dirakit menjadi mobil.
Adapun suku cadang yang diproduksi di China cukup beragam, mulai dari yang berteknologi tinggi seperti chip komputer, sekrup, baut, piston mobil, hingga bemper mobil.
"Saya melihat dampak global pada akhir Februari secara bertahap jika produksi China tidak kembali [minggu ini]. Semua produsen mobil memiliki ruang perang rantai pasokan yang sedang berlangsung saat ini untuk menentukan apa yang dapat mereka lakukan. Tetapi China sangat besar, tidak mungkin mereka tidak dapat terpengaruh," ujar VP Centre for Automotive Research Kristis Dziczek.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/07/080200715/pasokan-komponen-otomotif-bisa-bertahan-4-bulan-imbas-virus-corona