JAKARTA, KOMPAS.com – MG atau Morris Garage bisa dibilang salah satu merek otomotif ternama di Eropa. Meski begitu MG tetap berstatus pendatang baru di pasar Indonesia, yang dikuasai oleh merek Jepang hingga 90 persen lebih.
Sedikit kilas balik, sebelumnya di Indonesia terdapat beberapa merek asal Amerika Serikat, seperti Ford dan Chevrolet. Namun, kedua merek itu mundur dan hengkang dari Tanah Air lantaran bisnis yang merugi.
Sebagai pendatang baru, MG Indonesia rupanya tak ambil pusing soal anggapan tersebut. Berdasarkan survei internal, perusahaan yakin punya potensi untuk diterima masyarakat Indonesia.
“Kami percaya produk kami akan diminati konsumen di Indonesia,” ujar Figo Lee, Managing Director MG Indonesia, kepada wartawan di Jakarta (5/3/2020).
Untuk itu, Figo bakal menyiapkan beberapa strategi untuk menarik minat konsumen. Langkah awalnya dengan membangun brand image, yang bakal menentukan segmentasi pasar di Indonesia.
“Dengan demikian, kami mampu berkembang dan berinovasi. Dan pada akhirnya mampu menghidupkan kembali merek yang meredefinisikan ekspektasi konsumen kami di Indonesia,” katanya.
Selain itu, MG Indonesia juga bakal mengembangkan jaringan penjualan dan layanan aftersales, serta memprioritaskan kualitas pelayanan kepada konsumennya.
“Untuk pertama, kami bakal dirikan 25 outlet di seluruh Indonesia. Itu yang akan menjadi target kami dalam setahun,”ucap Arief Syarifudin, Marketing and PR Director of MG Motor Indonesia, dalam kesempatan yang sama.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/06/072200215/mg-sampaikan-strategi-garap-pasar-di-indonesia