Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganti Kampas Rem Jangan Pakai yang Palsu, Ini Bahayanya

JAKARTA, KOMPAS.com- Suku cadang kendaraan yang beredar di pasaran selama ini terdiri dari berbagai kualitas.

Mulai dari kualitas asli palsu atau kw maupun sparepart buatan luar pabrikan atau yang dikenal dengan aftermarket.

Dari beberapa kualitas tersebut, yang paling direkomendasikan adalah penggunaan suku cadang dengan kualitas orisinil.

Selain tingkat kepresisian tinggi, keawetan serta kualitasnya jelas sudah diperhitungkan dengan sangat detail.

Sehingga, saat menggunakan sparepart asli tidak perlu khawatir karena semuanya sudah terjamin dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Seperti halnya komponen kampas rem pada mobil.

Perangkat penghenti laju kendaraan ini sangat disarankan untuk menggunakan suku cadang asli.

 Maka kinerja rem juga akan bisa maksimal dalam menghentikan atau mengurangi kecepatan mobil.

Sebaliknya, jika menggunakan komponen yang palsu maka akan sangat berisiko. Selain, tingkat kepakeman rem tidak maksimal juga bisa saja merusak komponen yang lainnya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Didi menambahkan, sparepart yang tidak asli memang harganya lebih murah, tetapi kualitasnya juga di bawah dari yang original.

“Harga kampas yang tidak asli memang lebih murah, tetapi saat digunakan berisik berbunyi mendecit,” katanya.

Selain itu, Didi menambahkan, material sepatu rem juga keras tidak seperti yang asli. Hal ini bisa saja merusak komponen pengereman yang lain salah satunya adalah piringan cakram yang bisa saja tergerus.

“Materialnya keras dan kepakemannya juga tidak seperti sparepart aslinya,” ujarnya.

Didi juga menyarankan, saat melakukan penggantian kampas sebaiknya juga dilakukan satu pasang, yakni bagian kiri dan juga kanan. Pasalnya, penggunaan rem biasanya juga baren antara kiri dan kanan.

Sehingga, saat satu sisi habis maka kampas yang sisi lainnya juga sudah aus.

“Biasanya sepasang kiri dan kanan, misalkan bagian depan sebelah kiri harus diganti juga yang sebelah kanan,” ucapnya.

Tetapi, Didi mengatakan, untuk penggantian kampas ini antara roda depan dan belakang biasanya tidak bersamaan. Hal ini karena beban kerja atau penggunaannya juga berbeda.

“Umurnya beda antara yang depan dan belakang, biasanya belakang lebih awet, kira-kira distribusi remnya 60 : 40,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/02/154108915/ganti-kampas-rem-jangan-pakai-yang-palsu-ini-bahayanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke