JAKARTA, KOMPAS.com - Musim penghujan jalan menjadi basah dan licin. Untuk itu, wajib bagi pemotor perhatikan pola tapak ban, sebab kembangan ban punya fungsi untuk membelah air.
Seperti disebutkan Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (FDR Tire), ban yang baik untuk mengusir air, yakni yang punya alur sampai bagian bibir ban.
"Jangan memakai ban dengan jenis kembangan untuk jalan kering, seperti kembangan yang minimalis atau bahkan slick (ban balap)," kata Jimmy kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jimmy menambahkan, baik itu tube type, yakni dengan ban dalam atau tubeless tanpa ban dalam, produsen ban sudah memberikan petunjuk pemakaian, seperti wet (basah), dry (kering), dan wet & dry (basah dan kering).
Selain pola tapak ban, Jimmy mengimbau untuk memperhatikan kondisi ban. Jika tapak sudah aus atau botak maka jangan menunda untuk ganti dengan yang baru.
"Ban botak tidak berfungsi secara maksimal. Jika air tidak tersalurkan, bisa menyebabkan ban menjadi selip ketika melewati genangan,” katanya.
Untuk melihat kondisi kembangan ban cukup udah, yakni dengan mengecek pada Tread Wear Indicator (TWI). Biasanya TWI berbentuk segitiga kecil yang terletak pada dinding ban.
“Kalau ban sudah terkikis sampai mengenai TWI nya, sebaiknya dilakukan penggantian. Jika tidak, faktor keamanan dan kenyamanan ban akan berkurang dikarenakan kembangan sudah terkikis,” kata Jimmy.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/28/153200815/musim-hujan-biker-wajib-perhatikan-kembangan-ban-motor