JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang terendam banjir perlu untuk segera diselamatkan. Jika tidak bisa langsung dibawa ke bengkel, setidaknya dibawa ke dataran lebih tinggi agar tidak lama terendam.
Dalam kondisi seperti ini, biasanya mobil derek akan menerima banyak panggilan. Sehingga, akan memakan waktu cukup lama hingga mobil yang terendam banjir bisa langsung terselamatkan.
Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, dalam keadaan darurat pemilik mobil untuk sementara boleh menggunakan kabel baja atau rantai yang dipasang ke lubang pengait penaik darurat.
"Hal ini hanya boleh dilakukan pada permukaan jalan yang keras, maksimal sejauh 80 kilometer, dengan kecepatan di bawa 30 kilometer per jam," ujar Didi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Didi menambahkan, pengemudi juga harus berada di dalam kendaraan yang ditarik untuk mengendalikan dan mengoperasikan rem. Selain itu, roda-roda, drive train, axle, kemudi, dan rem kendaraan seharusnya berada dalam kondisi yang baik.
Sebelum mobil ditarik, pastikan roda-roda dalam keadaan bebas atau tidak terkunci dan persneling di posisi netral.
"Hal yang pertama dilakukan adalah mengeluarkan mata pengait derek yang ada di balik bemper. Lepas tutup pengait menggunakan obeng pipih," kata Didi.
Untuk melindungi bodi, tempelkan kain di antara obeng dan bodi mobil. Selanjutnya, masukkan mata pengait derek ke dalam lubang dan dikencangkan. Setelah itu, mobil bisa ditarik menggunakan tambang, rantai, atau tali baja.
"Saat menarik mobil menggunakan tali baja atau rantai, hindari menginjak gas secara tiba-tiba. Hal ini bisa mengakibatkan rantai putus. Selain itu, mata pengait derek juga bisa rusak," ujar Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/26/162200815/mau-derek-mobil-cara-manual-begini-tipsnya