JAKARTA, KOMPAS.com - Minat masyarakat terhadap mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) bisa dibilang tinggi, karena mobil ini menawarkan beragam kelebihan, antara lain teknologi baru, ramah lingkungan, tanpa biaya bensin, sampai bebas ganjil-genap.
Namun, meski minat tinggi bukan berarti jumlah populasi mobil listrik besar, karena banyak kendala yang dihadapinya.
Selain harga BEV yang masih tidak terjangkau warga umum, salah satu masalah utama yang dihadapi adalah belum banyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tersedia.
Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Image Motorcars (PIM), importir umum yang memasarkan Telsa di Indonesia, menjelaskan, kendala penjualan mobil listrik masih cukup banyak, terutama menyangkut edukasi.
“Masyarakat itu masih awam tentang teknologi mobil listrik, masih sangat memikirkan bagaimana perawatannya, susah atau tidak cari sparepartnya, dan lain-lain,” ujar Rudy kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (13/02/2020)
Di sisi lain, harapan terdorongnya penjualan BEV alias mobil listrik murni, adalah dengan lahirnya Peraturan Presiden (PERPRES) No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik.
Meskipun, sampai saat ini belum ada regulasi turunannya termasuk kategori mobil listrik atau sistem pengujiannya.
“Dari blue bird juga sudah ada rencana untuk menambah. Karena saat ini baru Sliver Bird yang menggunakan (Tesla) Model X. Sedangkan kalau untuk pengguna memang masih terbilang sedikit peminat, namun terus bertambah dari sebelumnya,” ujar Rudy.
Rudy juga menjelaskan fokus utama PIM saat ini bukan tentang berapa yang terjual, tetapi bagaimana masyarakat bisa teredukasi, bahwa mobil listrik itu bisa lebih sesuai dengan keadaan jalan di Ibukota.
Demi mendukung kenyamanan dan keamanan pengendara mobil listrik, Rudy mengatakan, bahwa PLN berkomitemen akan menambah 100 lebih titik SPKLU.
“Saat ini titik SPKLU sudah terdapat di beberapa Mall di Jakarta, tentunya Pacific Place yang pertama. Kemudian di Senayan City dan di AEON Mall juga sudah ada. Sehingga para pengguna mobil listrik tidak perlu bingung untuk mengisi daya mobilnya,” ujar Rudy.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/14/102200415/salah-satu-kendala-mobil-listrik-minim-spklu