JAKARTA, KOMPAS.com - Implementasi Biosolar 30 persen atau B30, sudah mulai akselerasi sejak Desember 2019. Saat ini, masyarakat sudah bisa menikmati bahan bakar campuran nabati olahan kelapa sawit di jaringan SPBU Pertamina.
Lantas berapa harga per liter dari solar B30 tersebut? Menjawab hal ini, sebelumnya VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, menjelaskan bila B30 masuk dalam kategori BBM subsidi.
"Karena produk ini masih subdisi, maka kriteria kendaraannya disesuaikan dengan perpres 191 tahun 2014. Harganya pun sama di seluruh SPBU, dan harga langsung ditentukan oleh Pemerintah," ucap Fajriyah kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Bila melirik di beberapa SPBU Pertamina, harga B30 per liternya dijual sebesar Rp 5.150. Walau pada Januari lalu harga crude palm oil (CPO) alias minyak kelapa sawit yang mengalami kenaikan, namun tak akan mempengaruhi harga B30, alias sampai saat ini harga tetap.
Hal ini juga sudah ditegaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfir beberapa waktu lalu.
" Harganya (B30) tidak berubah, masih tetap sama (Rp 5.150/liter)," kata Arifin.
Bila terjadi selisih harga, Arifin menjelaskan hal tersebut akan ditanggung melalui insentif Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). Karena itu, harga B30 masih tetap sama meski CPO mengalami tren kenaikan.
Seperti diketahui, implementasi B30 menjadi lagkah pemerintah untuk menekan impor solar dan memperbaiki defisit neraca perdaganangan. Dalam peresmiannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan adanya B30 berpotensi menghemat devisi sekitar Rp 63 triliun.
"Kalkulasinya, jika kita konsisten menerapkan B30 ini, akan dihemat devisa kurng lebih Rp 63 triliun per tahun. Jumlah yang sangat besar sekali," ujar Jokowi.
Manfaat lain dari B30 yang memiliki gas buang rendah juga bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan juga menurunkan penggunaan energi berbasis fosil.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/13/120038515/harga-biosolar-b30-disubsidi-hanya-rp-5150-per-liter