JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi hal lumrah bagi wanita mengendarai mobil di zaman modern ini. Walaupun sebenarnya sejak lama pengemudi wanita sudah ada, namun jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan pengemudi laki-laki.
Kebanyakan pengemudi wanita pemula saat ini lebih memilih mobil dengan transmisi matik, alasannya karena lebih praktis dan pengoprasiannya lebih mudah.
Namun hal ini justru memiliki risiko yang cukup tinggi saat berkendara di jalan raya, karena biasanya pengemudi wanita cepat panik bila sesuatu menimpa dirinya.
Dampaknya, mereka bisa saja mengeluarkan reaksi yang sangat berbahaya seperti salah menginjak pedal.
Jusri Pulubuhu selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, pengemudi wanita yang baru bisa mengemudi mobil harus memahami karakteristik dari kendaraannya terlebih dahulu.
“Pastikan mereka belajar memahami karakteristik dari kendaraan tersebut, seperti stir dan rem. Kedua komponen ini penting, seperti contoh jika tidak memahami karakteristik rem, pasti akan sering terjadi rem mendadak hal ini tentu akan membahayakan pengemudi yang ada di belakang mobil tersebut,”
Selain itu pastikan hanya menggunakan satu kaki dalam pengoprasian pedal, bukan dua kaki. Kebanyakan pengemudi wanita selalu menginjak pedal gas sehabis mobil dalam keadaan berhenti.
“Tunggu kendaraan bergerak, baru kemudian menginjak pedal gas. Kalau kecepatan dirasa kurang, pengemudi bisa menekan pedal gas secara perlahan. Jangan langsung menginjak pedal gas begitu rem dilepas,” ujar Jusri.
Jusri menegaskan kunci dari mengemudi mobil sebenarnya adalah jangan panik. Ketika panik kemampuan logika pengemudi akan hilang. Sebaiknya tetap tenang dan selalu memperhatikan keadaan sekitar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/10/152400015/tips-buat-perempuan-baru-bisa-nyetir-mobil