JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil sebaiknya sering digunakan dan jangan terlalu lama didiamkan di garasi. Jika terlalu lama didiamkan, ban sebagai penopang dari mobil bisa berubah bentuk.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan kalau mobil terlalu lama diam di garasi, efek paling parahnya yaitu adanya perubahan bentuk ban.
“Ketika mobil disimpan di garasi dalam waktu yang lama, kemungkinan tekanan udara pada ban akan berkurang. Tekanan udara yang berkurang banyak akan mengakibatkan telapak ban yang menyentuh lantai akan berubah bentuk, menjadi rata di satu titik, atau disebut flat spot,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).
Ban yang ada flat spotnya ketika dijalankan akan terasa tidak bulat. Hal tersebut dikarenakan adanya titik pada ban yang rata. Flat spot juga disebabkan karena ban yang kempes menahan bobot dari mobil yang diam.
Kejadian flat spot pada ban bisa diperbaiki dengan mengisi kembali ban dengan udara. Namun jika mobil didiamkan dengan keadaan ban yang kurang udara atau kempes, flat spot bisa menjadi permanen atau ban menjadi “peang”.
“Pada beberapa kasus, flat spot sifatnya sementara, jika ban diisi oleh udara dan dijalankan, bentuk ban akan kembali normal. Namun ada juga yang flat spotnya menjadi permanen. Hal tersebut dikarenakan mobil yang lama diam dengan tekanan udara ban yang kurang,” ucap Zulpata
Zulpata juga mengatakan jika ban sudah “peang” berarti ban sudah mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya sabuk di telapak ban terbuat dari baja dan sulit mengembalikan bentuknya menjadi normal.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/23/190200515/mobil-kelamaan-nganggur-di-garasi-ban-bisa-peang