JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum membeli mobil, setiap individu wajib memperhatikan cash flow keuangan pribadi. Sebab mobil merupakan aset bergerak yang butuh BBM, biaya perawatan, pajak, dan lainnya.
Budi Rahardjo, Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, mengatakan, kendaraan dapat menjadi aset produktif untuk keperluan sehari-hari.
“Tapi kalau urgensinya kurang, misalkan masih bisa pakai transportasi umum, sebaiknya pertimbangkan ulang,” ujarnya kepada Kompas.com (21/1/2020).
Bagi Anda yang memiliki penghasilan di bawah Rp 10 juta, Budi menyarankan untuk membeli mobil baru di kisaran harga Rp 100 jutaan sampai Rp 150 jutaan.
Artinya pilihan berada di segmen LCGC, yang dihuni mobil seperti Calya-Sigra, Agya-Ayla, atau Wagon R, serta Brio Satya.
Menurutnya, ada beberapa alasan kenapa konsumen disarankan membeli mobil baru ketimbang mobil bekas.
“Bunga mobil baru pasti lebih rendah, belum lagi kita bisa dapat diskon dan beragam penawaran menarik lainnya. Selain itu, konsumen juga dibebaskan dari biaya perawatan, karena biasanya masih gratis,” kata Budi.
Sebagai ilustrasi, Toyota Calya tipe 1.2 E M/T yang saat ini dibanderol Rp 144,9 juta. DP terendah yang bisa dimanfaatkan yakni sebesar Rp 35,6 juta.
“Ada tambahan diskon DP Rp 5juta, jadi total DP yang harus dibayarkan Rp 30,6 juta. Sementara cicilannya sekitar Rp 3 jutaan, tenor 60 kali atau 5 tahun,” ujar Sales Supervisor Auto2000 GDC Yadi Heryadi.
“Dengan cicilan Rp 3 juta per bulan, artinya gaji pembeli minimal Rp 9 juta per bulan agar mendapat approve dari leasing,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/21/174200415/hitung-beli-mobil-baru-buat-yang-punya-gaji-di-bawah-rp-10-juta