Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trik Memilih Helm Seken Merek Terkenal, Jangan Bekas Tabrakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Helm terkenal seperti Arai, Shoei, AGV dan lainnya memiliki harga yang tidak murah. Karena itu ada sebagian orang yang karena keterbatasan dana memilih helm seken tapi dari merek terkenal.

Priadanis Nugroho Putra, Manager RC Motogarage, toko penyedia perlengkapan berkendara roda dua, mengatakan, jika memutuskan membeli helm bekas maka sebaiknya jeli melihat kondisi dan tahun pembuatan helm.

"Jangan beli yang bekas crash (tabrakan). Ada yang helm bekas crash kemudian diperbaiki, itu sebetulnya bahaya, karena kalau dari pabrik, helm yang sudah pernah crash itu sudah tidak layak pakai. Karena daya tahannya berkurang," kata Danis kepada Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Namun kata Danis, dipasaran banyak helm yang sudah pernah jatuh kemudian diperbaiki (repair) mulai dari cat ulang dan sebagainya sehingga tampak seperti baru. Konsumen pun harus ekstra waspada.

"Mungkin yang mengerti helm, sudah tahu helm bekas yang di-repair seperti apa tapi yang belum bisa terkecoh. Paling sederhana itu diraba saja batoknya, biasanya akan ketahuan jika repair ada cat yang tidak rata, ada benjolan atau gimana, tapi kalau dari jauh sulit karena pasti mulus banget," katanya.

Selain itu kata Danis, lihat tahun pembuatan helm. Pada helm bagus, pabrikan biasanya menyertakan data kapan helm diproduksi.

Tujuannya agar konsumen bisa tahu tanggal kadaluarsa. Mayoritas helm kedaluwarsa ialah lima tahun sejak hari pembuatan.

"Kalian harus tahu tanggal pembuatannya. Karena untuk helm premium mayoritas ada tanggal pembuatan. Biasanya maksimal umur helm itu lima tahun dari tanggal pembuatan. Kalau lewat dari itu sudah tidak efektif melindungi kepala jika terjadi kecelakaan," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/20/135418515/trik-memilih-helm-seken-merek-terkenal-jangan-bekas-tabrakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke