JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemilik sepeda motor, pastinya sudah tidak asing dengan benda berupa besi atau kerap disebut behel yang ada di bagian belakang. Letak persis di belakang jok pembonceng.
Meski demikian, apakah sudah tau apa fungsi dari keberadaan dari behel tersebut? Kebanyakan orang mengira bila behel atau handle berguna sebagai pegangan bagi pembonceng, tapi bisa dipastikan hal tersebut salah.
Hal ini dijelaskan oleh Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani. Menurut dia, penempatan behel di bagian belakang tak lebih untuk memudahkan pemilik motor ketika akan melakukan standar tengah.
"Selama ini memang banyak yang salah, paling utama pemboncengnya sendiri. Selain untuk tumpuan saat mau standar tengah, fungsi lain dari behel sebenarnya juga ke estetika dan membantu ketika saat membawa barang serta memindahkan motor ketika parkir," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, bila memegang behel saat berkendara justru memiliki risiko bagi pembonceng. Secara tak langsung, pembonceng memberikan tumpuan yang menimbulkan berat di bagian belakang motor.
Tanpa disadari, tindakan tersebut berdampak negatif saat pengemudi melakukan manuver atau ketika akan berbelok.
"Bisa saja kehilangan keseimbangan karena lawan arah dengan pengemudi. Berpegangan pada behel juga berbahaya, karena dengan posisi tubuh yang tak seimbang, ketika pengemudi tiba-tiba melakukan akselerasi, pembonceng justru bisa makin terpental ke belakang," ujar Agus.
Posisi yang baik untuk pembonceng, lanjut Agus, adalah mengimbangkan atau mengikuti gerak tubuh pengendara. Caranya, bisa dengan berpegangan pada sisi samping pengemudi atau meletakkan kedua tangan pada lutut kiri dan kanan.
"Agar bisa seimbang sebenarnya mengikuti gerakan pengendara, karena kalau pembonceng melakukan posisi yang berlawanan justru bisa membuat pengendara dan dirinya sendiri tidak nyaman dalam perjalanan," ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/19/093200215/salah-kaprah-fungsi-behel-pada-motor