JAKARTA, KOMPAS.com – Apabila diperhatikan penggunaan hand grip pada interior mobil lebih banyak dipasang pada tipe-tipe seperti MPV atau SUV. Sementara mobil berukuran kecil, contoh city car justru lebih sedikit bahkan tidak ada.
Hand grip tak hanya berfungsi sebagai pegangan tangan, namun alat ini juga dapat menjaga posisi tubuh saat berkendara.
Menurut Riecky Patrayudha, Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales, perbedaan ukuran dan tinggi kendaraan jadi salah penyebab tak semua mobil memasang hand grip.
“Ada pertimbangan teknisnya, terutama saat kita masuk mobil. Kalau tinggi jok di atas atau sama dengan pinggang, biasanya mobil memerlukan pegangan atau hand grip,” ujarnya kepada Kompas.com (18/1/2020).
Tetapi, kalau tinggi jok berada di bawah pinggang misalnya seperti city car, tidak diperlukan. Sebab city car rata-rata pendek, akses masuk lebih mudah,” kata Riecky.
Menurutnya, hand grip biasanya selalu ada pada mobil berjenis pikap atau SUV. Salah satunya karena desain mobil yang tinggi, membuat penumpang butuh akses masuk yang lebih mudah.
Sementara itu, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi, mengatakan jika penyematan hand grip telah diatur sesuai dengan rancang bangun mobil.
Didi mengatakan, pabrikan memiliki beberapa alasan dalam menempatkan hand grip. Pemasangannya mempertimbangkan jenis mobil, target pasar, hingga alasan safety.
“Desain penempatan hand grip juga sudah diatur berdasarkan posisi duduk yang nyaman, diukur dari posisi jok hingga letak setir atau dasbor. Mobil MPV kan mengangkut banyak penumpang, pasti hand grip lebih banyak,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/18/172200815/alasan-hand-grip-banyak-tersedia-di-mpv-atau-suv-ketimbang-city-car