JAKARTA, KOMPAS.com – Generasi baru Suzuki Jimny punya desain bodi mengotak dan kental nuansa retro, sehingga tak lekang zaman. Bentuk mobil yang ikonik tersebut, banyak orang yang ingin memilikinya atau sekadar nostalgia.
Sport utility vehicle (SUV) kompak yang dijual Rp 347,5 juta ini langsung diserbu konsumen, hingga inden mengular sampai 10 tahun di kota-kota besar.
Namun, ada alternatif lain yaitu merestorasi Jimny lawas. Kalau dilihat dari bentuk, Jimny retro dalam arti sesungguhnya, terutama generasi ke dua yang diproduksi di Indonesia, memiliki bentuk yang tidak kalah iconic.
Tapi, harus mencari bahan terlebih dahulu dan melakukan proses restorasi, demi tampil trendi.
Dennis Emmanuel, pemilik dari bengkel spesialis modifikasi dan restorasi Jimny, MMC 4X4 yang berlokasi di Jakarta Selatan, mengatakan, semenjak kehadiran Jimny baru, ‘pasien’ restorasi jimny di bengkelnya semakin banyak.
“Sejak peluncuran Jimny, semakin banyak yang mau restorasi Jimny lama. Seperti sekarang, ada dua Jimny yang sedang dan akan di restorasi, Jimny Sierra tahun 1984 dan Katana tahun 2002,” kata Dennis kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).
Proses restorasi juga menggunakan suku cadang asli dari Suzuki itu sendiri. Jika ingin pakai produk aftermarket juga ada, jadi tidak usah khawatir proses restorasi tidak maksimal hasilnya.
“Untuk spare parts masih banyak yang jual di sini. Mulai dari yang OEM, aftermarket, pengganti OEM, parts kustom juga bisa dibuat di bengkel,” ucap Dennis.
Jika dijumlahkan, proses restorasi total di bengkel MMC 4X4 bisa mencapai ratusan juta rupiah, belum termasuk mobil. Harga tersebut bisa berkurang kalau mobil bahannya memiliki bodi yang baik dan tidak melakukan cat ulang.
“Biaya restorasi total Jimny generasi ke dua umumnya sekitar Rp 100-150 juta tergantung seperti apa pengerjaannya. Walaupun ada juga yang di atas itu, dikarenakan ownernya yang memiliki banyak keinginan. Kalau yang standar-standar saja, bisa Rp 100 juta, bahkan kurang,” kata Dennis.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/18/153200615/lebih-baik-tunggu-inden-atau-mulai-restorasi-jimny-retro-