JAKARTA, KOMPAS.com – Implementasi kebijakan Biosolar B30 telah dimulai sejak awal 2020. Masyarakat sudah bisa mendapatkan BBM jenis ini di hampir seluruh SPBU Pertamina di Indonesia.
Secara tampilan, tak ada perbedaan signifikan antara Biosolar B30 jika dibandingkan dengan B20 atau solar-solar sebelumnya. Namun, jangan kaget jika suatu saat Anda mendapati Biosolar B30 di tangki mobil berubah menjadi gel atau membeku.
Felix Valentino, Sekretaris Umum Komunitas Panther Mania, mengatakan, kondisi ini bisa terjadi di lokasi dengan suhu udara yang dingin.
“Kejadian itu bisa terjadi di daerah yang tinggi, misal saat lagi touring ke Dieng di Jawa Tengah atau Bromo di Jawa Timur, pasti berubah jadi gel,” ujarnya kepada Kompas.com (15/1/2020).
Menurutnya, hal ini membuat mesin bakal sulit dinyalakan. Biasanya kejadian tersebut terjadi saat mobil telah didiamkan semalaman.
Felix mengatakan, berubahnya bahan bakar menjadi gel dapat diketahui jika mobil digoyangkan tidak terdengar suara air bergerak, terutama di bagian tangki.
“Biasanya tergantung kita, berhenti berapa jam. Kalau berhenti semalaman, akan sulit distarter pas pagi hari. Kalau mau cepat, biasanya tangkinya kita siram saja pakai air panas, nanti lama-lama dia akan mencair sendiri,” katanya
Sementara itu, Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Intitut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan, bahwa berubahnya Biosolar B30 menjadi gel saat udara dingin adalah kejadian normal.
“Karena masih bersifat lemak jenuh, otomatis temperatur rendah dia membeku. Contohnya seperti minyak kelapa yang ada di supermarket, warnanya menjadi putih karena ada di ruangan ber-AC,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.
“Normalnya memang seperti itu, kalau temperatur rendah beku. Tapi cepat cairnya, tunggu matahari sebentar sudah cair,” ujar Yus.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/16/090200315/pakai-biosolar-b30-jangan-kaget-isi-tangki-berubah-jadi-gel