Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Baik Beli Mobil Bekas Tabrakan Dibanding Bekas Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas banjir diprediksi mulai memadati pasar mobil bekas pekan depan. Bagi konsumen yang ingin mencari dan membeli mobil di pasar tersebut dalam waktu dekat, diimbau untuk lebih teliti.

Pasalnya, sebagaimana dikatakan Senior Manager bursa mobil bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mobil bekas banjir sangat bandel untuk dikembalikan seperti semula. Kerusakan juga cenderung tidak terlihat kasat mata, tak seperti mobil bekas tabrak.

"Mobil yang sudah terendam pasti tidak 100 persen kembali sedia kala, ada saja nanti yang tidak normal fungsinya. Itu kelihatan ketika sudah tiga bulan pemakaian kembali seperti mogok, dan lain-lain," katanya saat dihubungi KOMPAS.com, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

"Mengidentifikasi mobil bekas banjir itu juga lebih sulit daripada mobil bekas tabrak karena secara kasat mata, cenderung tak terlihat. Tiba-tiba mogok, atau lainnya, jadi lebih merepotkan," lanjut Herjanto.

Mobil bekas tabrak juga rata-rata kerusakan yang terjadi adalah pada bagian eksterior. Sementara permasalahan pada mobil bekas banjir, bisa sampai bagian mesin dan elektrikal.

"Sehingga dalam perbaikan kembali (setelah dibeli), akan lebih sering masuk bengkel yang mobil bekas banjir," ujarnya.

Oleh sebab itu, Herjanto mengimbau untuk konsumen agar berhati-hati dalam membeli mobil bekas, khususnya dalam waktu dekat ini. Jangan tergiur dengan harga yang lebih murah, khususnya bila mobil tersebut masuk kategori premium.

"Penurunan harga jual mobil bekas banjir itu tinggi yaitu sampai 50 persen dari harga pasar, apalagi jika sudah menganut sistem computerized. Biasanya, sistem tersebut ada di mobil mewah seperti Toyota Camry dan sekelasnya," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/08/154400415/lebih-baik-beli-mobil-bekas-tabrakan-dibanding-bekas-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke