JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap ajang balap, semua peserta diberikan nomor start. Di ajang balap MotoGP, ada beberapa nomor start yang tidak bisa dipakai karena alasan tertentu.
Alasan utamanya adalah untuk penghormatan kepada pengguna nomor start tersebut. Seorang pebalap mendapat penghormatan tersebut bisa karena dua hal, bisa karena performanya yang luar biasa atau meninggal saat masih berkompetisi.
Nomor start 58 tidak lagi tersedia untuk pebalap lain sejak terakhir kali dipakai oleh Marco Simoncell yang meninggal di Sepang, Malaysia, pada 2011 lalu. Begitu pula dengan nomor start 69 yang terakhir digunakan oleh Nicky Hayden yang meninggal dalam kecelakaan setelah pensiun.
Bahkan, nomor start 74 yang terakhir digunakan tahun 2003 juga sampai sekarang tidak bisa digunakan pebalap lain. Nomor start tersebut terakhir kali digunakan oleh Daijiro Katoh saat meninggal dalam kecelakaan tragis di Suzuka, Jepang, pada 2003 lalu.
Begitu pula di kelas Moto2, nomor start 48 dan 39 juga tidak bisa digunakan. Nomor start 48 terakhir kali dipakai Shoya Tomizawa yang meninggal di Misano tahun 2010. Sedangkan nomor start 39, terakhir kali digunakan oleh Luis Salom yang juga meninggal saat kecelakaan di Catalunya tahun 2016 lalu.
Dikutip dari speedweek.com, nomor start yang baru-baru ini tidak bisa digunakan adalah 34 milik Kevin Schwantz dan 65 milik Loris Capirossi. Di MotoGP, pemberian nomor start ini diatur oleh Dorna, selaku promotor.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/08/092200815/daftar-nomor-start-pebalap-yang-tidak-bisa-dipakai-di-motogp