Salah satu buktinya ialah Yamaha sudah melakukan restrukturisasi organisasi pada 2019. Kemudian menunjuk Takahiro Sumi sebagai pemimpin proyek, alih-alih mempercayakannya pada Kouji Tsuya.
"Saya pikir tahun ini sedikit berbeda. Kami jelas berubah, kami mengalami perubahan internal yang telah mengarahkan kami ke jalan baru. Kami telah memperbaiki kesalahan di masa lalu, dan itu memicu kami jalur baru," kata Jarvis mengutip Motorsport, Jumat (3/1/2020).
Ditanya tentang dampak dari perubahan internal ini, Jarvis mengatakan, Yamaha dulu memiliki ''pulau internal'' tapi kini telah menerapkan pendekatan yang lebih terbuka. Setiap orang kini lebih mudah dalam berkoordinasi.
"Bagian dari masalah kami adalah kami memiliki semacam pulau internal, padahal Anda perlu memanfaatkan semua kemampuan kelompok atau individu untuk berkolaborasi dan bekerja sama, dan saya pikir kami sudah lepas dari itu," katanya.
Jarvis menjelaskan, pabrikan memiliki beberapa tim pengembangan seperti tim sasis, tim elektronik dan mesin. Tapi sayangnya tim-tim tersebut tidak melihat suatu motor secara keseluruhan dan agian mana yang butuh penyesuaian.
"Tetapi untuk bekerja bersama, untuk melihat motor secara keseluruhan, untuk melihat kelompok pengujian secara keseluruhan, kami tidak dalam situasi itu," kata Jarvis.
"Saya pikir pengaturan ini membawa pikiran lebih terbuka. Jadi kami memiliki pendekatan yang sangat berbeda untuk menerapkan teknik kami dan saya pikir itu adalah hal yang paling penting," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/04/093200515/masalah-selesai-bos-yamaha-optimistis-motogp-2020-menjanjikan