JAKARTA, KOMPAS.com – Banjir yang menghadang jalan, sebaiknya harus disikapi dengan mencari jalan lain agar tidak membahayakan mobil. Selain bikin mogok, banjir dapat merusak komponen vital mesin.
Training Director The Real Driving Center Marcell Kurniawan, menyarankan para pengguna mobil untuk berputar arah dan mencari jalan alternatif saat menemui banjir yang cukup tinggi.
“Batas aman lewat banjir itu kalau masih setengah roda, jika lebih dari itu lebih baik cari jalan lain,” ujarnya kepada Kompas.com (2/1/2020).
Namun jika memang tidak ada jalan lain, dan terpaksa harus tetap menerjang banjir. Marcell memberikan tips beberapa cara aman untuk melewatinya.
Pertama jangan jadi yang pertama saat melintasi jalan yang banjir, cara ini dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam banjir di jalan tersebut.
“Pastikan ada kendaraan yang lewat sebelumnya, untuk memastikan jalanan tersebut memang bisa dilewati mobil,” kata Marcell.
Kedua, berusaha menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Sebab kunci menerjang banjir adalah kecepatan yang konstan.
“Kecepatan jangan terlalu kencang, karena mobil akan menimbulkan gelombang. Gelombang yang tinggi dapat masuk ke ruang mesin, lalu terhisap intake manifold,” ucapnya.
“Usahakan juga putaran mesin serendah mungkin, yang penting mobil masih bisa berjalan, supaya hisapan dari intake manifold kecil. Cara ini dilakukan untuk mencegah potensi air masuk ke ruang mesin,” ujar Marcell.
Ketiga, mengikuti kendaraan di depan juga menjadi trik jitu untuk menghindari mobil dari gelombang yang tinggi.
“Usahakan jangan lewat banjir yang terdapat di jalur dua arah, sebab gelombang dari kendaraan lain bisa membuat air masuk lewat saluran intake. Saat tertabrak gelombang dari arah berlawanan, lebih baik lepas gas, agar hisapan manifold tidak terlalu kuat, idle saja,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/03/073200715/terpaksa-terobos-banjir-simak-cara-aman-melewatinya