JAKARTA, KOMPAS.com - Libur akhir tahun bisa diisi dengan berbagai kegiatan, salah satu yang cukup populer ialah touring menggunakan sepeda motor bersama kawan, baik dari satu komunitas atau lainnya.
Salah satu yang cukup sering dilakukan adalah touring saat malam hari. Pemilihan berangkat waktu malam diharapkan dapat memotong waktu tempuh berkendara karena tidak terkena jam macet.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) mengatakan, alasan touring malam hari terutama untuk motor sangat tidak disarankan karena lebih berbahaya ketimbang siang hari.
"Pertama, pada malam hari kemampuan spasial manusia menurun karena visibilitas menurun. Kedua lampu kendaraan lain dapat menyebabkan silau yang dapat menyebabkan efek snow blindnes. Ketiga karena hanya mengandalkan lampu, kemampuan manusia mengukur jarak dengan kendaraan lain juga berkurang," ucap Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.
Meski tidak disarankan, Marcell mengatakan, touring tetap bisa dilakukan jika mengerti risiko yang dihadapi. Hanya saja jika dilakukan berkelompok, maka penting juga mempelajari cara berkendara berkelompok.
"Jaga emosi, karena saat berkendara dalam kawanan biasanya membuat seseorang lebih percaya diri dan cenderung mengambil risiko lebih. Kedua atur posisi dengan menempatkan kendaraan kita secara diagonal dengan pengendara di depan kita," katanya.
Ketiga, lanjut Marcell, jaga jarak aman minimal dua detik dengan kendaraan di depan kita. Terakhir, yaitu kendaraan paling depan wajib menjaga kecepatan, agar kelompok belakang tidak perlu mengejar-ngejar," ujar Marcell.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/17/063200115/ketahui-risiko-yang-mengintai-saat-touring-motor-malam-hari