JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) mundur beroperasi, dari sebelumnya bisa dipakai 15 Desember 2019, kini menjadi 20 Desember 2019. Hal ini lantaran masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, salah satunya kamera CCTV untuk pengawasan.
Untuk diketahui, ruas tol sepanjang 36,4 km ini menjadi jalan layang terpanjang di Indonesia. Oleh karena itu, tol ini harus dipastikan aman untuk dilewati.
Selain itu juga, bagi pengemudi yang akan melewati jalan layang ini khususnya saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, perlu ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Bintarto Agung, CEO & Founder Indonesia Defensive Driving Center, mengatakan, pengemudi perlu istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan sebelum berkendara.
“Usahakan tidak begadang sebelum berkendara, karena di atas tol layang kita harus tetap fokus berkendara dan melihat rambu-rambu. Belum lagi kalau macet, bisa mengganggu konsentrasi,” ujarnya kepada Kompas.com (7/12/2019).
Perlu diingat, salah satu penyebab kecelakaan di tol adalah pecah ban. Untuk itu Bintarto mengingatkan agar melakukan pengecekan ringan sebelum berkendara.
“Tekanan angin itu lebih baik kelebihan daripada kurang. Pastikan cek lagi tekanan angin sesuai tire placard yang terdapat di pilar B atau pintu bagian pengemudi,” kata Bintarto.
Bintarto juga menambahkan, pengemudi wajib waspada dengan hambatan angin dari samping. Apalagi posisi berkendara yang berada di atas, jauh dari permukaan tanah.
“Pasti ada efek angin samping, itu kalau tidak diantisipasi bisa membuat mobil terdorong ke salah satu arah. Makanya penting juga untuk menjaga kecepatan sesuai rambu yang ada,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/09/072200615/persiapkan-ini-sebelum-lewat-jalan-tol-layang-jakarta-cikampek