JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar General Motors (GM) akan menghentikan bisnis penjualan mobil Chevrolet di Indonesia, bukan hanya mengejutkan para konsumen penggunanya, tapi juga sempat membuat sibuk jaringan penjualan.
Hal ini diungkapkan oleh Branch Manager Chevrolet Andalan Damianus Darto. Menurut dia, ketiak GM mengumumkan hal tersebut, selama berhari-hari dilernya sempat dibanjiri ragam pertanyaan dari konsumen maupun calon konsumen.
"Pengumuman itu kalau tidak salah 28 Oktober, selama beberapa hari itu banyak konsumen yang bolak-balik menghubungi diler menanyakan kebenaran dan kepastiannya. Ada yang tanya bagaimana perawatan dan purnajual," ujar Damianus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
"Itu sampai berhari-hari, baru mulai reda itu setelah kami kirimkan surat pemberitahuan dan pernyataan, lalu ditambah setelah program cuci gudang ini muncul di awal November," kata dia.
Menurut Damianus, banyak orang salah persepsi setelah munculnya berita soal GM yang menghentikan bisnis penjualan mobil di Indonesia. Sebab dalam siaran resmi GM beberapa waktu lalu, produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) ini sendiri tidak menyatakan menutup atau hengkang dari Tanah Air, tapi hanya berhenti berjualan.
GM akan tetap melayani purna jual kendaraan Chevrolet di Indonesia melalui beberapa authorized service outlet (ASO) yang sudah ditunjuk, salah satunya seperti jaringan Andalan yang memiliki empat diler di Indonesia.
"Sebenarnya mereka itu tidak tutup, karena PT GM sendiri masih ada, mereka itu hanya stop penjualan mobilnya saja, berhenti impor mobil dan fokus pada aftersales. Intinya mereka ada dan tetap melayani konsumen di Indonesia dalam hal purna jual, servis, dan suku cadang," ujar Damianus.
Saat ditanya soal kendala yang dialami GM sebenarnya di Indonesia, Damianus menceritakan bila sebenarnya keputusan tersebut sempat membuat banyak pihak kaget. Rapat akhir yang dilakukan pun hanya tebatas di level manajemen saja, tidak sampai tingkat kepala cabang.
Namun ada prediksi bila sebenarnya kendala GM dikarena unitnya yang sampai saat ini masih impor dan tidak sebanding dengan angka penjualan yang diharapkan.
Apalagi mobil Chevrolet untuk Indonesia menggunakan setir kanan yang didatangkan dari pabrik GM di Korea Selatan yang dikabarkan sempat mengalamai masalah beberapa waktu lalu.
"GM itu kan base-nya main di setir kiri, untuk yang kanan di datangkan dari Thailand atau Korea Selatan. Beberapa waktu lalu di berita ada kabar bila pabrik di Korea Selata semapat ada problem. Tapi yang harus digaris bawahi adalah GM tidak hengkang dari Indonesia seperti brand asal Amerika sebelumnya, tetap ada hanya fokusnya kini ke aftersales saja," ujar Damianus.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/21/120200415/hengkang-dari-indonesia-gm-masih-tanggung-jawab-soal-aftersales