JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut telah bertemu dengan enam produsen otomotif dalam kunjungannya ke Jepang, Senin (18/11/2019). Hasilnya, rencana investasi lebih dari Rp 33 triliun berhasil dikantongi.
Salah satu produsen otomotif yang menyambut 'jabat tangan' Kemenperin ini ialah Honda Motor Company Ltd. Disebutkan, Honda berencana untuk menambah investasi sebesar Rp 5,1 triliun untuk menajamkan bisnis roda empatnya di Indonesia.
"Honda akan mengucurkan investasi sebesar Rp 5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia untuk model baru, pendalaman industri, lokalisasi, serta beberapa strategi lain," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada keterangan resminya, Selasa (19/11/2019).
Dikonfirmasi Kompas.com, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengiyakan rencana tersebut. Investasi mulai dijalankan pada beberapa tahun mendatang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan konsumen.
"Investasi ini hanya untuk roda empat, sepeda motor perencanaannya terpisah. Benar, kita ada rencana untuk memperluas lokasi di In House Production untuk mencapai 5C komponen mesin sebagai perluasan kandungan lokal KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau, atau populer dengan sebutan LCGC)," katanya.
"Perluasan kapasitas produksi ini juga untuk frame dan engine plant. Bukan untuk membuat pabrik baru," ujar dia.
Adapun terkait pengembangan model baru, Yusak belum ingin berkomentar banyak. Tapi kemungkinan besar kendaraan tersebut akan diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020 mendatang.
"Lihat saja nanti GIIAS tahun depan. Yang pasti model dan saat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar nanti," katanya.
Belum Termasuk Investasi Mobil Listrik
Meski Indonesia sedang berupaya mempercepat era kendaraan listrik berbasis baterai, nampaknya dalam waktu dekat Honda Indonesia belum akan menghadirkan mobil serupa.
"Investasi ini belum dengan persiapan pabrik untuk menyambut era elektrifikasi di Indonesia," kata Yusak.
Sebab, kondisi saat ini belum dinilai bonafit untuk Honda bila memperkenalkan kendaraan listrik. Kendati demikian, di masa mendatang tidak menutup kemungkinan mobil-mobil canggih berlogo H yang tanpa suara dan polusi akan menyapa warga Indonesia.
"Pada dasarnya memperkenalkan teknologi elektrifikasi di Indonesia itu sangat tergantung kepada regulasi pemerintah atau technical guidance dari beberapa kementerian terkait," ujar dia.
"Sekarang, kami punya banyak opsi dan akan lakukan action secepatnya setelah semua aturan dari pemerintah jelas. Tentu, kita akan memilih solusi yang terbaik untuk konsumen Indonesia," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/20/064200515/honda-tambah-investasi-rp-5-1-t-untuk-mobil-baru-di-indonesia