VALENCIA, KOMPAS.com - Untuk menyiasati regulasi dan membuat motor semakin aerodinamis, tim pabrikan di MotoGP menciptakan winglet. Perangkat penambah aerodinamika pada motor ini terus berkembang hingga sekarang.
Dilansir dari Crash.net, pihak MotoGP pun akan memperketat aturan mengenai winglet mulai musim 2020.
Rencananya, akan diadakan tes kelenturan pada winglet yang digunakan oleh masing-masing tim untuk menghindari ada perangkat aerodinamika yang aktif.
Sebab, pada regulasi teknis yang berlaku sekarang, secara sederhana disebutkan "perangkat aerodinamika yang bergerak dilarang."
Aturan tersebut secara jelas melarang adanya perangkat aerodinamika yang aktif, khususnya yang bisa bergerak secara mekanis.
Namun, tidak ada yang benar-benar kaku, seperti pohon yang tertiup angin, akan ada bagian yang tetap fleksibel. Apalagi, motor MotoGP mampu melesat hingga di atas 300 kpj. Hal tersebut membuat winglet menjadi bergerak meskipun hanya beberapa derajat.
Ketika winglet terkena beban yang lebih besar yang dihasilkan pada kecepatan yang tinggi, bagian-bagian winglet yang menahan motor agar tidak wheelie dirancang untuk menekuk ke posisi yang sedikit lebih ramping, hambatan angin akan diturunkan dan top speed bisa tertinggi meningkat.
Winglet tersebut bisa dibilang aktif, tetapi, jika tidak ada batas fleksibel tertentu, dianggap sebagai kebetulan.
Meskipun bisa memberikan sedikit keuntungan, namun hal tersebut tidak lagi akan ditoleransi.
Khususnya, mengingat selisih waktu tiap pebalap yang kurang dari satu detik tiap lap. Sehingga, keuntungan sekecil apa pun akan dipertimbangkan.
"Untuk tahun depan, akan ada aturan baru mengenai kelenturan winglet dan kita akan melakukan uji kelayakan," ujar General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.
Sesi tes ini sudah disetujui oleh semua pihak. Dall'Igna mengatakan tujuannya sebenarnya juga untuk memperjelas regulasi yang masih rancu.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/12/172937615/motogp-perketat-aturan-winglet-mulai-musim-2020