JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) akan memulai menjajaki kendaraan niaga berteknologi hibrida di Indonesia. Langkah ini bakal dilakukan tahun depan melalui proses uji coba.
Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo menyatakan bahwa rencana uji coba tahap awal untuk bus dan truk hibrida di 2020 merupakan bagian dari studi pasar merek Hino di Indonesia.
“Kita lihat secara produknya (kendaraan niaga berteknologi hibrida) apakah cocok dengan demografi dan infrastruktur yang ada saat ini, atau tidak. Lalu apakah cocok digunakan masyarakat, terkait hal-hal seperti itu. Rencananya bisa berlangsung sebelum pertengahan 2020," katanya di keterangan resmi, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
HMSI yang sudah menjadi pemain kendaraan niaga di dalam negeri selama 37 tahun, lanjutnya, ingin benar-benar membawa produk itu dengan persiapan yang matang.
Setelah uji coba, pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan berat tersebut di dalam negeri dan berkontribusi untuk dilakukan ekspor.
Produksi di dalam negeri menurutnya akan membuat kendaraan hibrida dapat bertahan lama di Indonesia.
Dengan rantai pasok dan kegiatan produksi di dalam negeri, pengembangan industri ini tidak banyak terpengaruh kondisi global dibandingkan dengan menghadirkannya secara impor.
"Kami tidak mau asal-asalan, kami ingin sustain. Berbeda dengan kalau kita impor saja, kita ingin lebih langgeng. Komponen jelas suplai-nya, kalau tidak nanti ujung-ujungnya jadi mahal," ujar Santiko.
"Biaya perawatan juga menjadi lebih terjangkau meski teknologi yang diusung lebih baik," kata dia.
Terkait pasar potensial untuk kendaraan jenis ini, pihak HMSI mengincar ranah pemerintahan. Diharapkan, penggunaannya tersebut bisa merangsang era elektrifikasi di tanah air.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/07/154200715/hino-indonesia-uji-coba-bus-dan-truk-hybrid-di-indonesia-mulai-2020