JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar penghentian penjualan mobil merek Chevrolet pada Maret 2020 mendatang di Indonesia sontak mempengaruhi harga jual mobil bekas (mobkas)-nya di pasar.
Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengataka, setiap merek otomotif yang hengkang dari pasar Indonesia pasti bakal mempengaruhi harga jual kembalinya. Termasuk Chevrolet.
"Saat ini memang belum terlalu terlihat (penurunannya), tapi pasti harga mobkas merek tersebut akan turun 15 sampai 20 persen. Jadi bagi para pemilik harus bersiap-siap. Lihat saja dulu nasib Ford," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Jadi misalkan semula harganya Rp 200 jutaan, saat dijual kembali akan menjadi Rp 170 juta. Harga tersebut berpotensi akan turun lagi nih, tergantung gejolak pasar," ujar Herjanto lagi.
Apalagi, lanjutnya, tidak semua suku cadang mobil Chevrolet tersedia walau agen pemegang merek (APM)-nya mengaku tidak akan meninggalkan para pemilik Chevrolet di tanah air.
Salah satu pedagang mobkas dari diler Jaya Mobil, Jakarta Utara, Fahrian, menyebut saat ini harga Chevrolet mulai turun.
"Ini imbas program mereka juga yang diskon besar-besaran. Jadi sedikit-banyak berpengaruh pada mobil bekasnya. Saat ini penurunan harga masih kecil, tapi sudah mulai ada tanda-tanda ke situ," ujar dia.
Sebelumnya, General Motors (GM) mengumumkan untuk menghentikan penjualan mobil di Indonesia pada awal 2020. Kebijakan ini terpaksa diambil karena Chevrolet, satu-satunya merek mobil yang ditawarkan GM di Indonesia, tidak bisa bersaing di pasar Indonesia.
"General Motors telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia. Namun demikian, keberadaan Chevrolet di ceruk pasar (niche segment) dengan volume terbatas belum cukup," kata Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communications Director PT General Motors Indonesia (GMI) saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/07/070200715/harga-mobil-bekas-chevrolet-mulai-susut