JAKARTA, KOMPAS.com - Asal usul motor custom bergaya tracker berawal dari ajang balap flat track yang terkenal di Amerika sejak puluhan tahun yang lalu. Balapan yang dilakukan di atas pasir ini membutuhkan ban khusus.
Ban yang digunakan untuk balapan adalah semi off-road. Namun, motor custom bergaya tracker banyak digunakan untuk harian dan dijalankan di atas aspal.
Andi Akbar, builder Katros Garage, mengatakan, kurang tepat jika motor custom bergaya tracker, tapi menggunakan ban untuk aspal. Menurutnya, agar konsep motor tracker bisa lebih kental, maka sebaiknya menggunakan ban dual purpose.
"Untuk tetap mempertahankan kesan klasik, ban dual purpose apa saja masih bisa masuk," ujar pria yang akrab disapa Atenk tersebut, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Untuk ban kelas premium, ada Pirelli dengan tipe Scorpion Rally, Scorpion Rally STR, dan MT60. Harganya ada di kisaran Rp 1 jutaan hingga Rp 5 jutaan.
Selain Pirelli, ada juga Continental TKC 70, Metzeler Karoo, dan Heidenau K 60. Biasanya, untuk motor custom bergaya tracker, banyak yang menggunakan ban keluaran Shinko.
"Motor tracker, biasanya pakai Shinko. Untuk tipenya, ada Big Block dan Trail Master. Dulu ada juga ban tracker yang klasik keluaran Avon seri Safety Mileage Original," kata Atenk.
Ban merek lokal juga punya pilihan ban dual purpose, seperti Zeneos, Swallow, dan Corsa. Untuk Zeneos ada seri Turino ZN33, sedangkan Swallow seri Street Enduro SB 117, lalu Corsa dengan Cross S. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 150 ribuan hingga Rp 500 ribuan.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/06/094200515/pilihan-ban-motor-custom-bergaya-tracker