JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota dan Daihatsu resmi merilis produk kembar terbarunya di Jepang, Selasa (5/11/2019). Mobil bernama Raize dan Rocky ini diklaim sebagai kolaborasi pertama di segmen SUV compact.
Keduanya dibangun menggunakan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Namun, yang menarik diperhatikan adalah dari segi harganya, ternyata Daihatsu Rocky punya banderol yang lebih mahal dibandingkan Toyota Raize.
Hal ini sedikit aneh, karena umumnya Toyota selalu menjajakan produk kembarnya lebih mahal dibandingkan Daihatsu, karena bidikan segmen konsumen yang berbeda. Ambil contoh seperti Rush-Terios, Calya-Sigra, sampai MPV sejuta umatnya, Avanza dan Xenia.
Bila dibandingkan dari segi harga, antara Raize dan Rocky versi paling bawah selisihnya sekitar Rp 8,3 juta, sementara varian teratasnya, beda hingga Rp 20,6 jutaan. Dari segi mesin pun tak ada beda, karena sama-sama mengusung 1.000 cc turbo tiga silinder.
Ketika menanyakan soal ini, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, menjelaskan bila kemungkinan besar karena faktor perbedaan pada fitur saja yang membuat harganya juga ikut beda.
"Ini kan hal umum, mungkin karena di fitur yang lebih lengkap pada Rocky jadi harga lebih mahal, sama saja seperti kita di Indonesia. Kalau fiturnya lebih lengkap juga harganya akan tinggi," ucap Amel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/11/2019).
Namun demikian, Amel tak bisa berkomentar lebih jauh soal fitur-fitur apa saja yang membedakan keduanya karena belum mendapat info langsung soal spesifikasi Rocky yang diluncurkan di Jepang.
Sekilas melihat dari sisi spesifikasi, Rocky memang cendrung lebih lengkap dari segi fungsi yang tertanam pada fitur smart assist generasi terbarunya.
Bila Toyota hanya menekankan empat fungi, seperti adaptive cruise control, collision warning function dan crash avoidance braking functions, smart panorama parking assist, serta erroneous start pervention function with braking control, Rocky memiliki dua fungsi lainnya, yakni rear cross traffic alert (RCTA) dan lane keep control (LKC).
LKC berguna untuk menjaga mobil tetap berada di dalam jalur saat sedang berkendara, terutama ketika sedang melaju di jalan tol. Cara kerja fitur ini dengan menggunakan sensor.
Saat ban atau mobil mengenai garis marka jalan, maka pengendara akan mendapatkan pemberitahuan melalui suara, dan ketika mobil benar-benar akan keluar jalur, sistem langsung memberitahukan lewat layar monitor bahkan bisa sampai memberikan gerakan pada setir sebagai bentuk peringatan. Fungsinya benar-benar seperti fitur yang sudah diaplikasi pada sedan premium asal Eropa.
Untuk RCTA berguna mendeteksi kendaraan lain di area sekitar saat pengendara parkir dan akan keluar dalam posisi mundur. Pengemudi bakal mendapatkan peringatan dari indikator pada kaca spion lengkap dengan suara untuk mencegah terjadinya benturan.
Kelengkapan fungsi fitur smart assist pada Rocky sebenarnya hal yang cukup wajar, pasalnya semua fitur ini juga sudah diaplikasi Daihatsu untuk kei-carnya, yakni Tanto. Bahkan mobil mungil tersebut menjadi kei-car pertama yang memiliki fungsi smart assist paling lengkap di kelasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/06/072200615/alasan-daihatsu-rocky-lebih-mahal-dari-toyota-raize