DEMAK, KOMPAS.com - Setelah resmi menyerahkan produk bus listrik perdananya ke PT Paiton Energy, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) langsung bersiap untuk mulai menuju produksi massal.
Pendiri MAB yang sekaligus merupakan Kepala Staf Kepresidenan, menjelaskan bila nantinya MAB tak hanya akan fokus memproduksi bus-bus dengan dimensi 12 meter saja, tapi juga ada beberapa varian lain yang sudah siap direalisasikan.
"Yang kami serahkan sekarang ini 12 meter, sama seperti yang digunakan Transjakarta. Tahun depan kita mulai produksi massal juga, tapi ada varian lain, ada delapan meter ada lima meter juga," ujar Moeldoko di Demak, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan, semenjak mulai digarap pada 2016 lalu, produknya saat ini sudah mendapat respon positif dari berbagai kalangan.
Bukan hanya pihak operator bus saja, namun juga pemangku kekuasaan di daerah.
Contoh untuk bus kecil berdimensi lima meter yang sudah mulai ramai menerima pesanan dari berbagai pihak.
Menurut Moeldoko, ada lima pemerintah daerah yang sudah mulai memesan untuk dijadikan transportasi umum menggantikan angkutan kota (angkot) lawasnya.
"Lima daerah padat angkot sudah pesan, di antaranya itu ada Jakarta, Batu, Tangerang, dan lainnya. Bus ini nantinya untuk menggantikan angkot konvensional yang akan diremajakan, artinya bukan hanya mendapt respon positif saja, tapi juga kesadaran akan kebersihan lingkungan dari polusi udara juga mulai tumbuh," kata Moeldoko.
Lantas kapan proses produksi MAB akan dimulai? Menjawab hal ini, Technical Director PT Mobil Anak Bangsa ( MAB) Bambang Tri Soepandji, menjelaskan bila saat ini pihaknya hanya tinggal memasang line production, setelah pabrik yang berdiri di atas lahan lima hektar tersebut selesai direnovasi.
"Bulan depan ini mesin-mesin yang jadi fasilitas produksi kami akan mulai masuk, dengan begitu kami bisa mulai produksi massal pada Januari 2020 mendatang," ucap Bambang.
"Kapasitas produksinya bertahap, pertama mungkin 30 unit per bulan, meningkat lagi 50, dan maksimal kami itu 100 unit satu bulan, lebih dari itu areanya tidak cukup," ujar Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/03/103100015/ramai-pesanan-mab-bikin-ragam-varian-dimensi-bus-listrik