Survei Daihatsu, MPV Hybrid Murah Belum Sesuai dengan Selera Pasar

TOKYO, KOMPAS.com - Meski sudah melakukan debut dunia pada ajang GIIAS di Agustus 2019 lalu, tapi sampai saat ini pengembangan Daihatsu Hy-Fun belum berjalan mulus.

Selain karena regulasi yang belum jelas, salah satu hal yang menjadi kendala pengembangan calon MPV hybrid murah Daihatsu tersebut adalah faktor ketidak cocokan secara desainnya.

Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, Hy-Fun dirancang sebagai sebuah MPV yang target pasarnya mengarah ke segmen anak muda, namun dari hasil survei yang dilakukan, belum nampak ada kecocokan.

"Kami belum ada rencana untuk menaikkan Hy-Fun ke prototipe, kita mau tau dulu regulasinya, karena ini kan hybrid. Kita buat sebagai MPV yang fun untuk anak muda, tapi dari hasil survei kami belum matching," kata Amel beberapa waktu lalu di Tokyo.

Hasil survei yang dilakukan Daihatsu ternyata anak mudah lebih cenderung ke mobil dengan genre sport utility vehicle alias SUV. Karena tren dunia itu maka Daihatsu sampai saat ini mengurungkan niat untuk mengembangkan Hy-Fun.

Lantas apakah nantinya proyek tersebut akan berhenti, atau justru mengambil sikap untuk mengikuti arus. Artinya, desain Hy-Fun akan dirancang ulang menjadi sebuah SUV agar bisa diterima anak muda.

Saat ditanya soal ini, Amel hanya mengatakan belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kepastian untuk Hy-Fun.

"Sekarang ini kita lihat belum match, jadi nanti kami harus riset dan survei lagi untuk melihat kecocokannya. Kalau untuk mesin hybridnya itu kami tinggal tunggu teknis regulasinya," kata Amel.

Bila melihat dari proposisi, sebenarnya bisa saja Daihatsu merubah desain Hy-Fun menjadi SUV agar diterima pasar sesuai segmennya. Apalagi platforma yang digunakan Hy-Fun adalah Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang sama dengan calon SUV barunya, yakni Rocky.