JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu hal yang dikhawatirkan saat Agen Pemegang Merek (APM) hengkang dari Indonesia adalah ketersediaan onderdilnya. Mengingat spare part mobil sudah menjadi kebutuhan wajib, terutama komponen fast moving yang harus diganti rutin.
Chevrolet jadi salah satu merek yang akan menghentikan aktifitas penjualannya dalam waktu dekat. Lantas bagaimana ketersediaan spare part merek asal Amerika Serikat tersebut?
Dalam laporan sebelumnya, External Affairs and Communications Director GM Indonesia Yuniadi H. Hartono, memastikan konsumen Chevrolet tetap mendapatkan layanan purna jual paling tidak hingga beberapa tahun ke depan.
“Kami bukan mengundurkan diri sebenarnya, tapi menghentikan penjualan. GM Indonesia tetap akan meneruskan kegiatan purna jual. Kami juga akan jamin ketersediaan suku cadang,” katanya.
Bagus Panuntun, Sekjen SUV Brotherhood Community yang juga Founder Captiva Chevy Club (3C), mengapresiasi langkah APM Chevrolet yang masih bersedia menyediakan spare part bagi konsumennya.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, Chevrolet pasti masih melayani purna jual. Itu bagus, tapi sampai kapan? Tidak mungkin selamanya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com Selasa (29/10/2019).
Menurutnya, yang akan bermasalah dengan hengkangnya Chevrolet mungkin konsumen umum. Sebab, biasanya konsumen pasti melakukan perawatan kendaraan di bengkel resmi.
Sementara konsumen dari komunitas sudah memiliki bengkel alternatif sendiri. Hal ini yang membuat komunitas tidak terpengaruh banyak dengan hengkangnya Chevrolet dari Indonesia.
“Tidak terlalu bermasalah untuk komunitas, kalau umum karena ketidaktahuan pati banyak yang bingung,” ucap Bagus.
“Kalau di komunitas kami punya banyak bengkel rekomendasi. Soal spare partnya bisa dibeli secara online, umumnya dari Korea Selatan, Thailand, dan China,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/29/130400015/komunitas-kasih-tips-cari-onderdil-chevrolet