JAKARTA, KOMPAS.com - PT General Motors Indonesia (GMI) tidak akan melanjutkan aktivitas penjualan Chevrolet pada akhir Maret 2020. Meski demikian, ketersediaan suku cadang dan layanan purna jualnya disebut tetap ada.
Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communications Director GMI mengatakan, tidak adanya lagi proses penjualan mobil di diler bukan berarti layanan purna jual Chevrolet di Indonesia tidak akan berjalan. Paling tidak, hingga beberapa tahun ke depan.
"Kami bukan mengundurkan diri sebenarnya, tapi menghentikan penjualan. GM Indonesia tetap akan meneruskan kegiatan purna jual. Kami juga akan jamin ketersediaan suku cadang," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
"28 jaringan outlet resmi kami yang tersebar di Indonesia akan tetap beroperasi," ujar Yuniadi.
Meski begitu, dirinya tidak bisa mengatakan secara pasti sampai kapan layanan purna jual tersebut akan terus berlanjut.
"Pastinya kita akan komitmen, karena pemilik mobil Chevrolet adalah tanggung jawab kami," katanya.
GM melalui keterangan resmi pada Senin (28/10) telah menyatakan bakal menghentikan penjualan kendaraan di Indonesia pada Maret 2020. Hal tersebut dikarenakan pasar otomotif di Indonesia yang tidak bisa memberikan hasil positif.
"Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh. Lalu ada juga faktor yang lebih luas seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," kata President GM Asia Tenggara, Hector Villarreal.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/29/100200615/hengkang-dari-indonesia-bagaimana-aftersales-chevrolet-di-indonesia-