Sejarah Singkat Daihatsu Rocky, SUV yang Pernah Populer di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Lewat ajang Tokyo Motor Show 2019, Daihatsu menampilkan mobil konsep yang digadang-gadang akan mengusung nama Rocky. Model ini disinyalir bisa masuk jalur produksi dalam waktu dekat, khususnya untuk konsumen Jepang.

Sebagai Sport Utility Vehicle (SUV) berukuran kompak, Daihatsu memberikan pilihan mesin 1.000 cc turbo dan 1.200 N/A pada mobil ini. Pilihan mesin kecil sengaja disiapkan, sebab segmentasi Rocky bakal diposisikan di bawah Daihatsu Terios.

Sebagai informasi, Rocky bukanlah nama baru untuk SUV. Di Indonesia, nama ini cukup terkenal pada periode 1980-an sampai akhir 1990-an.

Melansir dari laman Automobile Catalog, waktu itu Daihatsu Taft Rocky F75 mulai diproduksi secara global sejak 1984. SUV boxy ini lantas mulai dipasarkan di Indonesia sekitar 1988, dengan mesin diesel DL41 berkapasitas 2.765 cc.

Mesin yang diusung Rocky ini sama persis dengan Taft Independent. Sedangkan Daihatsu Feroza, saudara satu basisnya, menggunakan mesin bensin 1.600 cc.

Rocky lantas mendapat penyegaran dengan menggunakan mesin DL42 dengan kapasitas yang sama, dengan tenaga sekitar 76 dk dan torsi 245 Nm. Mesin ini juga masih dikombinasikan dengan transmisi manual 5-percepatan.

Bedanya, mesin telah menggunakan timing belt dan sistem bahan bakar injeksi. Ubahan ini turut membuat mesin dieselnya menjadi lebih senyap dari model sebelumnya.

Selain itu, pada Rocky F78 suspensinya telah diganti menggunakan suspensi independen di depan, menggantikan per daun sebelumnya.

Sementara di belakang juga telah disematkan per keong, yang membuat bantingan mobil ini makin nyaman.

Di Indonesia, Rocky masih populer hingga akhir 1990-an. Bahkan di beberapa negara di dunia, SUV ini bahkan masih diproduksi sampai 2002.