JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki berbagai cara untuk membina siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mitra binaannya agar trampil dan memiliki daya saing tinggi sehingga terserap industri.
Bahkan, bagi siswa yang berminat untuk mendirikan usaha bengkel sendiri pihak AHM akan mendampinginya hingga menjadi salah satu bagian Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).
"Bagi seluruh siswa yang sekolah di SMK binaan kami, akan diberikan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat. Sertifikat tersebut, digunakan sebagai tembusan ke diler atau jaringan kerja Honda untuk melar kerja. Mereka akan dapat prioritas," kata Manager Satu Hati Education Program (SHEP) AHM Gunardi di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
"Namun jika siswa memilih untuk membuka usaha lain, khususnya bengkel kendaraan bermotor, kami akan berikan binaan dan support," ujarnya.
Binaan yang diberikan berupa materi terkait kiat-kiat membuka usaha, penyediaan beberapa alat bengkel, hingga pendanaan. Tapi untuk pendanaan, ada syarat tertentu dan dilakukan oleh jaringan kerja Honda Indonesia, bukan langsung ke AHM.
"Saat ini sekitar 9 siswa yang bengkelnya masih beroperasi, dan cukup baik. Mereka masih menggunakan nama pribadi. Tapi jika sudah dinilai siap menjadi bagian AHASS, pemilik dapat mengajukannya dan tentu, harus mengikuti standar kami," kata Gunardi.
"Terkait siswa yang sudah menjadi tenaga teknisi di bengkel resmi jaringan Honda di Indonesia atau pabrik, sudah sangat banyak mulai dari angkatan pertama. Sekitar 75 persen lulusan SMK langsung terserap ke sini, sisanya mandiri," ujarnya.
10 Tahun Astra Honda Skill Contest
Pada kesempatan sama, AHM kembali menggelar kompetisi Astra Honda Skill Contest (AHSC) for Vocational School 2019 untuk menguji ketrampilan siswa serta guru SMK mitra binaannya.
Kompetisi yang sudah dijalankan selama 10 kali ini dihelat agar menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap berkontribusi memajukan pendidikan vokasi sekaligus di dunia industri.
Bekerja sama dengan 27 jaringan main dealer Honda di 34 provinsi di Indonesia, kompetisi tahun ini mengusung tema 'Satu Hati Wujudkan SDM Unggul'. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kompetisi yang telah diselenggarakan selama satu dekade ini diikuti 23.371 siswa dan 422 guru dari 686 SMK.
Kompetisi diawali dari uji kompetensi di tingkat sekolah, lalu berlanjut ke jenjang regional yang diadakan diler resmi Honda selama Januari sampai Agustus 2019. Setelah itu, semua pemenang dikumpulkan jadi satu di Sunter, Jakarta Utara, untuk bersaing merebutkan gelar terbaik.
"Kami sudah mengimplementasikan kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda di SMK mitra binaan dan kompetisi ini kami harapkan bisa menjadi sarana mengalibrasi penguasaan para guru dan siswa SMK terhadap materi yang kami sampaikan," kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.
Tahap penilaian pada kontes ini terdiri dari pengujian secara tertulis dan praktik. Pada ujian tertulis, peserta diuji pengetahuan para siswa dan guru terkait teknologi teranyar sepeda motor Honda.
Selain itu, para peserta juga diuji secara praktik untuk keterampilan menganalisa teknik permasalahan terkait mesin, rangka, kelistrikan, serta troubleshooting sepeda motor Honda. Khusus untuk kompetisi yang diikuti oleh guru, ada materi uji kompetensi pedagogik yang menjadi salah satu materi penilaian saat kompetisi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/17/190200315/cara-ahm-didik-siswa-binaannya-mandiri