Komparasi Bus Transjakarta Zhong Tong, Scania, dan Mercedes-Benz

JAKARTA, KOMPAS.com – Transjakarta kembali mengoperasikan armada bus merek Zhong Tong. Sebelumnya bus asal China ini sempat tak dipakai karena kerap kali mengalami masalah terbakar saat beroperasi di jalan.

Transjakarta juga sempat memiliki armada bus Scania dan Mercedes-Benz, yang dioperasikan di sejumlah koridor. Menarik untuk membandingkan spesifikasi di antara ketiga bus tersebut.

Dalam laporan sebelumnya disebutkan, Zhong Tong yang dipakai Transjakarta merupakan tipe 6180GC City Bus (BRT), dengan panjang 18 meter dan berkapasitas 175 orang.

Bus ini mengusung mesin berkapasitas 11.051 cc, yang dilengkapi dengan Turbo Intercooling dan berpendingin air.

Di atas kertas, tenaganya mencapai 455 dk dan torsi maksimal 1.373 Nm.

Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi 6-percepatan Hydraulic Retarder, serta sanggup melaju hingga kecepatan 100 km/jam.

Bus ini turut dibekali dengan suspensi udara, pengereman dengan cakram pada roda depan, tengah, dan belakang.

Selain Zhong Tong, Transjakarta juga memiliki bus gandeng keluaran Scania bertipe K320IA 6x2/2.

Bus asal Swedia ini memiliki panjang 18 meter, dan sanggup membawa muatan hingga 26 ton.

Bus tersebut mengusung mesin berkode OC09 102 5-silinder dengan kapasitas 9.000 cc, yang bertenaga 340 dk dan torsi 1.600 Nm.

Bus ini jadi armada Transjakarta paling ramah lingkungan karena telah lolos standar Euro6.

Terakhir, Transjakarta juga punya armada dari Mercedes-Benz.

Bedanya dari Zhong Tong dan Scania, bus ini bukan bus gandeng sehingga panjangnya hanya 12 meter dan sanggup membawa maksimal 68 penumpang.

Walau demikian, bus ini memiliki desain lantai rendah atau lower deck. Apalagi suspensi udara yang dimiliki dapat diatur ketinggiannya, sehingga memudahkan bagi siapa saja yang ingin naik.

Berbicara soal mesin, bus ini mengusung unit OM 906 LA 6-silinder dengan kapasitas 6.347 cc. Tenaganya mencapai 270 dk dan torsi 950 Nm, serta dilengkapi dengan transmisi otomatis ZF Ecolife.