JAKARTA, KOMPAS.com – Bagian kaki-kaki mobil merupakan salah satu komponen vital selain mesin. Kaki-kaki mendapat tekanan paling besar dari bobot kendaraan, kenyamanan dan keamanan dapat terganggu jika komponen ini bermasalah.
Sokbreker jadi komponen yang berfungsi meredam segala guncangan di jalan. Jalanan tidak rata, berlubang, hingga beragam kondisi lainnya dapat dilalui dengan nyaman berkat sokbreker.
Seiring usia dan pemakaian, daya redam sokbreker menurun. Efeknya sokbreker tak mampu lagi meredam dengan baik saat dipakai berkendara.
“Mobil akan terasa limbung saat dikendarai, tidak nyaman saat kecepatan tinggi atau rendah,” ujar Rudi Ganefia, Service Head Auto2000 Krida, Jakarta Selatan kepada Kompas.com (16/10/2019).
Rudi juga mengatakan, sebetulnya ada cara mudah untuk mengetahui kapan sokbreker mobil harus diganti.
Pertama dilihat dari fisiknya, jika terjadi rembesan atau bocoran artinya ada kebocoran pada seal sokbreker. Hal ini jadi salah satu yang menurunkan performanya.
Selain itu dapat dilihat juga dari ayunan suspensi saat melalui jalanan rusak atau polisi tidur, jika terjadi ayunan berlebih tandanya sokbreker sudah mati.
“Perhatikan ayunan mobil saat lewat polisi tidur, kalau lebih dari tiga kali mengayun, bisa jadi sokbreker mulai lemah,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/16/134100015/ini-tanda-tanda-sokbreker-mobil-sudah-harus-diganti