JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas dengan skema 2-1 di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan memudahkan kegiatan touring baik dengan sepeda motor maupun mobil. Sebab, pengendara tidak harus menunggu pagi atau dini hari untuk memulai perjalanan.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan, hal ini karena jalur tersebut terus dibuka membuat arus kendaraan selalu bergulir. Tidak ada jalan yang ditutup sementara seperti sebelumnya.
"Berbeda dengan sistem buka-tutup, skema baru ini memungkinkan arus kendaraan baik yang naik maupun turun terus bergulir. Jadi, ada keleluasaan bagi masyarakat untuk melakukan mobilitas, tidak ada one way," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Oleh sebab itu, diimbau bagi para pengendara yang ingin melintasi Jalur Puncak maupun wisata ke Kawasan Puncak, terutama yang berkegiatan touring, untuk melakukan perencanaan perjalanan secara baik kembali. Jangan memusatkan di satu waktu yakni pagi hari (saat naik).
"Jangan lagi berbondong-bondong berangkat pagi hari jika melewati Jalur Puncak, kapanpun bisa. Saya tegaskan kepada pengendara agar bisa membagi perjalanannya dari pagi sampai dengan malam hari, menyesuaikan kebutuhan masing-masing," ujar Fadli.
"Dengan begitu, pengemudi juga akan lebih nyaman dan bugar saat berkendara karena waktu istirahat cukup, tidak diburu waktu (karena ada sistem buka-tutup)," katanya.
Perlu diketahui, skema 2-1 akan membagi Jalur Puncak (dari Gadog menuju Taman Safari) menjadi tiga lajur dengan waktu berbeda-beda. Yakni, pukul 03.00 WIB-13.00 WIB dua lajur bagi kendaraan mengarah ke Puncak (naik), pukul 14.00 WIB-20.00 WIB dua lajur bagi kendaraan mengarah ke Simbang Gadog (turun), serta masa transisi di pukul 13.00 WIB-14.00 WIB (perpindahan jalur yang naik dan turun).
Pengaturan lalu lintas kembali normal pada pukul 20.00 WIB hingga 03.00 WIB.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/08/133051515/ada-skema-2-1-touring-ke-puncak-jadi-lebih-mudah