CIREBON, KOMPAS.com – Dalam ajang ‘Merapah 5 Warisan Budaya Batik’, Kompas.com akan menyambangi lima daerah penghasil batik di Indonesia. Mulai dari Cirebon, Pekalongan, Lasem, Surakarta, dan Yogyakarta.
Selama total tujuh hari dari 7 hingga 13 Oktober 2019 ini, Honda BR-V dipilih sebagai teman perjalanan kali ini. Di hari pertamanya (7/10/2019), Low SUV Honda ini langsung mendapat tantangan dari awak redaksi.
Memulai dari Menara Kompas di Jakarta Pusat, perjalanan memakan waktu tempuh sekitar 4 sampai 5 jam sebelum tiba di Wisata Batu Lawang, Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Cirebon, Jawa Barat.
Wisatawan yang ingin mencapai tempat ini disarakankan untuk keluar gerbang Sumberjaya, Tol Cipali. Lantas melewati Jalan Raya Cirebon – Bandung, dan masuk ke Jalan Raya Paningkiran.
Dari sana pengunjung tinggal mengikuti petunjuk arah untuk mencapai Wisata Batu Lawang. Kurang lebih perjalanan dari pintu tol memakan waktu 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 11 Km.
Dari ruas tol dalam kota hingga tol Cipali, Honda BR-V yang kami tumpangi dapat melewatinya dengan mulus tanpa kendala.
Dapur pacu berkapasitas 1.500 cc dengan tenaga 120 dk dan torsi 145 Nm memberikan pengalaman berkendara mengasyikkan. Saat pengemudi ingin menyalip kendaraan di depan, BR-V dengan sigap menuruti keinginan tersebut.
Kondisi berbeda kami hadapi saat melewati ruas jalan umum, khususnya dari gerbang Sumberjaya menuju Wisata Batu Lawang. BR-V harus melewati jalanan menanjak dan berliku, ditambah kondisi jalan yang didominasi bebatuan.
BR-V ternyata dapat menjawab tantangan kami dengan baik, beragam jenis tanjakan dilibas dengan lancar. Gejala kehilangan power tidak terasa, namun ada catatan suara raungan mesin yang masuk dalam kabin, terutama ketika lewat tanjakan yang sangat curam.
Roda berukuran 16 inci dengan profil ban 195/60 juga tetap memberi traksi maksimal saat dibutuhkan. Gejala roda depan kehilangan daya cengkeram saat menanjak pun tak kami temui dalam perjalanan kali ini.
Dengan ukuran 4.456mm x 1.735mm x 1.666mm (PxLxT), BR-V juga dengan leluasa dapat melewati jalan perkampungan yang sempit. Ukurannya tidak terlalu besar di jalan, meski ruang kabinnya terasa cukup luas.
Singkatnya BR-V cukup menjawab penasaran kami dalam etape kali ini, namun bagaimana dengan rute-rute yang lebih bervariasi selanjutnya? ‘Merapah 5 Warisan Budaya Batik’ masih berlanjut melewati kota-kota berikutnya, simak laporan selanjutnya hanya di Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/08/090200315/honda-br-v-temani-perjalanan-menuju-batu-lawang-cirebon