JAKARTA, KOMPAS.com – Balap Formula E-Prix merupakan salah satu ajang motorsport yang cukup unik. Untuk diketahui, balap Formula E sangat jarang diselenggarakan di sirkuit tertutup.
Kota-kota di dunia seperti Hong Kong, Roma, Paris, Berlin, New York, dan lainnya menghelat ajang balap ini di jalanan perkotaan, dengan panjang lintasan umumnya tidak lebih dari 3 Km.
Begitu juga Provinsi DKI Jakarta, yang pada 2020 bakal melaksanakan agenda ini di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa menilai Formula E adalah salah satu event balap yang paling seru di dunia. Sebab hanya di Formula E jumlah manufaktur yang ikut bersaing mencapai 9 pabrikan.
“Balap sebelum-sebelumnya paling cuma 4. Sebab di balapan lain cukup berat untuk menambah manufaktur, tapi di sini dengan keberhasilan Formula E dan teknologi yang makin baru, kami yakin balap ini akan semakin seru,” katanya, pada Jumat (20/9/2019).
Selain dari jumlah peserta yang didominasi tim manufaktur, Formula E juga digelar pada sirkuit khusus yang dibangun dengan pertimbangan teknis.
“Di mana dari segi treknya akan disiapkan titik khusus untuk pengereman, sebagai spot pengisi daya baterai. Jadi ini merupakan teknologi baru dalam balapan,” ujar Sadikin di sela-sela acara press conference Jakarta E-Prix 2020.
Di samping itu, Formula E juga tak dinilai sebagai olahraga semata. Melainkan menjadi sebuah hiburan atau yang disebut Sadikin sebagai sportainment.
"Karena kejuaraan dunia jarang diangap sebagai kejuaraan olahraga biasa. Karena itu kejuaraan dunia ini harus dilihat dari sudut pandang sport dan entertainment, karena ini memang arahan dari induk organisasi (FIA dan FIM)," ucap Sadikin.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/21/072200715/formula-e-dianggap-istimewa-ketimbang-balap-lain