JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian mogoknya mobil Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja di daerah Pontianak, Kalimantan Barat (5/9/2019), disinyalir karena masalah pada sistem transmisi.
Mercedes-Benz S-Class S600 itu dikabarkan kehilangan tenaga saat mau mundur. Sedan berkelir hitam itu, disebut Jokowi, juga sudah mogok hampir sepuluh kali selama dipakai perjalanan dinas ke berbagai daerah di Indonesia.
Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Bengkel Spesialis Worner Matic, mengatakan, jika tuas transmisi sudah dipindah ke R atau D, namun mobil tak berjalan. Artinya benar kerusakan terjadi di sistem transmisi otomatis.
“Jika penyebab ada di transmisi matiknya, artinya ada yang bermasalah dengan sistem mekanis, hidrolis, elektrikal, atau komputernya,” terang Hermas kepada Kompas.com (6/9/2019).
Ia mengatakan, transmisi otomatis memiliki masa kerja tersendiri. Jika sudah mencapai batas kilometer tertentu, jenis transmisi ini butuh perbaikan total.
“Paling mudah menjaganya dengan rutin mengganti oli transmisi tiap 10.000 Km, namun dengan kondisi kemacetan yang parah terutama di kota-kota besar, sebaiknya waktu penggantian oli dipercepat,” ujarnya.
Hermas mengilustrasikan, jarak 10 Km harusnya bisa ditempuh dalam hitungan 20 sampai 30 menit. Tapi karena kemacetan, mobil harus menghabiskan waktu hingga lebih dari satu jam perjalanan.
“Dengan kondisi macet, waktu kerja komponen makin lama, lebih baik dipercepat menjadi tiap 8.000 Km atau 7.000 Km,” tutup dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/07/130200515/belajar-dari-mogoknya-mobil-jokowi-ganti-oli-transmisi-lebih-cepat