Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarik Ulur Produksi Jimny di Indonesia

CIREBON, KOMPAS.com - Sejak harga resmi diumumkan, antrean pemesanan Suzuki Jimny di Indonesia makin membludak. Bahkan pada beberapa wilayah dilabarkan masa indennya sudah ada yang mencapai dua tahun dari saat ini.

Menyikapi banjirnya pesanan SUV legendaris tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales selaku agen pemegang merek (APM) Suzuki di Indonesia menyatakan serius ingin memproduksi Jimny di Tanah Air.

Menurut 4W Direktur Marketing PT SIS Donny Saputra, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah cukup intens meminta pada prinsipal di Jepang agar diberikan izin memproduksi Jimny secara lokal.

"Kita masih minta dan sampai saat ini memang belum ada keputusannya apalah kita diizinkan atau tidak, jadi kita belum tahu kapan ini fix-nya tapi kita sudah rutin menanyakan soal ini," ujar Donny kepada wartawan di sela-sela media test drive All New Ertiga di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).

Donny menjelaskan Indonesia bukan satu-satunya negara yang meminta izin produksi Jimny, karena Suzuki di India pun juga sedang mengincar produksi SUV legendaris berdimensi ringkas tersebut.

Namun bila melihat dari status pabrik di India saat ini, menurut Donny secara cakupan sudah cukup penuh. Seperti diketahui, India memang menjadi basis Suzuki untuk memproduksi hampir sebagian besar produk-produk yang dipasarkan di dunia, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, Donny menjelaskan secara perbandingan harusnya Indonesia lebih memungkinkan untuk mendapatkan izin produksi Jimny. Peluangnya pun cukup besar karena pabrik di Indonesia masih bisa dimaksimalkan lagi.

"Kita masih rebutan dengan India, secepat mungkin kita minta Suzuki di Jepang untuk segera memutuskan, tapi ya itu tadi, kita belum tahu kapan diizinkannya dan yang jelas itu terus kita dorong, " ujar Donny.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/28/082200115/tarik-ulur-produksi-jimny-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke