JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, mobil murah atau biasa dikenal Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) alias LCGC masih jadi pilihan menarik untuk warga Indonesia.
Tiap tahunnya, kontribusi mobil murah mencapai sekitar 20 persen. Hal ini karena harga jual mobil lebih terjangkau serta model dan fitur yang disajikan cukup untuk dijadikan kendaraan harian.
Fenomena ini pun diperkirakan akan tetap terjadi jika pemerintah jadi memindahkan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan, sebagaimana dikatakan Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto.
"Hanya saja pada tahap awalnya akan sedikit berbeda. Di mana, angkutan berat akan lebih tumbuh dahulu seiring perkembangan infrastruktur di sana," kata Soerjo kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Ketika pembangunan infrastruktur sudah mulai membaik, Soerjo melanjutkan, kebutuhan untuk mobil akan mengikuti. Pada saat itulah, mobil murah atau LCGC bakal mendominasi kembali, disusul mobil keluarga (Low Multi Purpose Vehicle/LMPV) tujuh penumpang.
"Setelah pembangunan sudah baik, kendaraan pribadi akan disiapkan. Sebab, para pejabat, industri sekitar, tentu memerlukan kendaraan. Maka saya rasa akan sama saja (LCGC mendominasi penjualan mobil), hanya tahapan awal saja yang sedikit berbeda," ujar Soerjo.
Dikesempatan sama, ia pun memberikan dukungannya terhadap inisiasi pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Walau akan sedikit mengalami gejolak pada tahap awal, dalam jangka panjang, akan ada pemerataan pembangunan dan industri.
"Saya melihatnya, total industri akan berdampak positif terhadap hal tersebut, tidak hanya otomotif saja," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/24/173200415/pindah-ibu-kota-mobil-murah-bakal-tetap-mendominasi