Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penyebab Toyota Sienta Enggak Laku

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan Toyota Sienta terus turun sejak meluncur pada 2016 silam. Jika pada Juni 2019 pengiriman ke diler mencapai 300-an unit kini penjualannya cukup menyentuh 200-an unit.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM), Franciscus Soerjopranoto, mengatakan, penjualan Sienta sedang dalam fase penyembuhan, dia percaya Sienta bisa bertahan karena Toyota kuat di layanan purnajual.

"Tapi jangan berharap bisa jualan seperti saat launching pertama kali di atas 1.000-2.000 unit. Terus kemudian 1.000 unit turun ke angka ratusan. Kenapa? kita mesti tahu dulu kok bisa turun menerus," kata Soerjo di Jakarta, Selasa (6/8/2019)

Soerjo mengatakan, saat pertama hadir pada 2016, Sienta diposting untuk masuk di segmen yang sama dengan Honda Freed. Namun ketika Freed menyerah, saat ini hanya Sienta yang hadir di segmen Multi Activity Car (MAC).

Soerjo menerangkan, Sienta pada dasarnya ialah mobil kota kendati bentuknya masuk ke ranah Multi Purpose Vehicle (MPV). Karena pengguna Sienta banyak di kota besar, pola konsumennya berbeda dengan Avanza atau Rush.

"Dengan kata lain memang kalau kendaraan city car beda kelas dengan MPV, SUV, Avanza Innova dan Rush, sebab dipakainya sampai ke luar kota, jadi market itu lebih besar, kalau ini (Sienta) karena marketnya kecil," katanya.

Selain pola konsumen yang berbeda, Soerjo mengatakan secara tersirat bahwa salah satu penurunan minat pada Sienta yaitu karena model ini belum mengalami penyegaran selama tiga tahun sejak peluncuran.

"Buat MAC kota besar yang dulu punya Freed, tapi Freed ditinggal, masuk Sienta di situ. Kalau orang sudah beli saat launching 2016, kira-kira ada yang mau beli lagi tidak kalau modelnya belum ganti?," kata Soerjo.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/07/132300515/ini-penyebab-toyota-sienta-enggak-laku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke