JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki tak ingin dibilang ragu-ragu dalam meluncurkan model yang akan bersaing di Indonesia. Kendati diketahui, Suzuki tertinggal kompetitor jika bicara skuter bongsor, motor dual purpose dan motor gede.
Yohan Yahya, Department Head of Sales Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan, mengembangkan motor tidak mudah, banyak hal yang harus diperhatikan. Sebab pengembangan suatu produk harus melihat jangka panjang.
"Contoh model apa yang saat ini kita sukai, semua subjektif, kita harus mengolah, kadang kita lihat ini bagus, tapi untuk saat ini, apakah tiga bulan ke depan tetap bagus? karena setiap motor yang dibuat tidak ada yang bicara satu tahun ke depan, tapi lebih dari itu," kata Yohan yang ditemui di GIIAS 2019, belum lama ini.
Yohan mengatakan, pada dasarnya pihaknya menerima semua masukan termasuk dari konsumen mengenai produk-produk Suzuki, baik itu produk yang sudah meluncur atau yang akan meluncur. Namun sebelum itu semua harus diolah secara matang.
"Saat kita bicara motor misalkan dua tahun yang akan datang, apakah dari sisi model saja orang melihat, tidak. Orang melihat dari ekonomi, pengaruhnya bagaimana, ekonomi membaik apa yang terjadi, orang bisa beli mobil. Kalau orang punya uang ingin motor seperti apa? Apakah motor yang biasa, sedangkan mereka punya uang," kata Yohan.
Saat ini Suzuki punya beberapa motor yang cukup potensial namun tak kunjung meluncur. Sebut saja Suzuki Burgman Street 125 yang sempat mejeng di Jakarta Fair 2019, namun hanya untuk tes pasar dan peluangnya sedikit hadir di Indonesia.
Kemudian di segmen dual purpose ada Suzuki DR 150 yang diklaim bakal meluncur tak lama lagi. Adapun di segmen moge ada motor legendaris Suzuki Katana yang jika sesuai rencana diharapkan mulai mengaspal akhir tahun 2019 atau awal 2020.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/30/110100515/alasan-suzuki-lambat-bergerak-luncurkan-motor-baru